Rabu, 30 April 2014

Evaluasi Pengajaran Bahasa



Pengembangan Tugas Penilaian Alternatif atau Assement Kinerja
oleh Misdianto (1209077)

Mahasiswa Program Pascasarjana
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Pendidikan Bahasa
 Universitas Negeri Padang


I.            Menentukan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
A.       Kompetensi Inti (KI)
KI 4.        Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B.       Kompetensi Dasar (KD)
n  KD 4.3  Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
a)        Menelaah Teks Hasil Observasi.
1)   Rumusan Indikator:
      Siswa dapat:
1.      Mengidentifikasi isi teks hasil observasi.
2.      Mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi.
3.     Mengidentifikafi bahasa teks laporan hasil observasi.

b)        Merevisi Teks Hasil Observasi
2)   Rumusan Indikator:
              Siswa dapat:
1)        Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek isi teks.
2)        Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek kebahasaan.
3)        Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek ejaan.
n  KD 4.4  Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.
Rumusan Indikator:
                          Siswa dapat:
1)        Menentukan ide pokok yang terdapat pada teks hasil observasi.
2)        Menentukan makna kata pada teks hasil observasi.


II.            Menelusuri Teori tentang Menelaah, Merevisi, dan Meringkas
A.    Menelaah Teks Hasil Observasi
1)      Fakta Menelaah Teks
         Membaca telaah isi cenderung untuk dilakukan oleh semua orang yang menemukan ketertarikan pada bahan bacaan yang telah dibacanya dengan sekilas. Biasanya pembaca pembaca ingin menelaah isinya secara mendalam dan tertarik untuk membacanya dengan teliti. Tarigan (2008) menyebutkan bahwa “Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan”. Dari pendapat Tarigan tersebut kita dapat membagi aktivitas dari membaca telaah isi menjadi beberapa aktivitas membaca, diantaranya: (a) membaca teliti, (b) membaca pemahaman, (c) membaca kritis, dan (d) membaca ide.

2)      Konsep Menelaah Teks
         Membaca telaah isi merupakan suatu aktivitas membaca untuk menangkap informasi penting dari suatu bacaan yang menarik perhatian pembaca, dengan melibatkan pemahaman, keterampilan menangkap ide bacaan serta ketelitian dalam membaca bahan bacaan. Artinya, membaca telaah isi adalah membaca yang dilakukan untuk menelaah isi bacaan. Dengan kata lain, menelaah adalah mengamati perbagian isi bacaan.
         Muchlisoh dkk (1996) dan Tarigan (2008), menyampaikan bahwa membaca telaah bahasa adalah suatu proses membaca untuk menambah perbendaharaan kata serta bertambahnya pengetahuan tata bentukan kata. Proses menelaah adalah keadaan di mana para siswa menggunakan konsepsi yang telah ada dalam pemikirannya untuk menjelaskan peristiwa yang disajikan. Keadaan yang terjadi adalah peristiwa tersebut pernah diketahui oleh siswa atau siswa belum pernah tahu keadaan yang disajikan. Pada keadaan di mana siswa tidak tahu keadaan tersebut, guru dapat meminta siswa meramalkan apa yang terjadi dengan peristiwa yang disajikan dan meminta penjelasan hal yang mendasari ramalan para siswa, sedangkan apabila siswa mengetahui peristiwa tersebut, guru hanya meminta siswa menjelaskan tentang peristiwa yang disajikan.

3)       Prinsip Menelaah Teks
Membaca telaah bahasa atau content study reding mempunyai kesamaan dengan pelajaran membaca dalam hati. Aktifitas kedua kegiatan membaca tersebut dilaksanakan dengan tidak bersuara.
Menurut Muchlisoh dkk. (1996) tujuan membaca telaah bahasa secara rinci adalah sebagai berikut: (1) bertambahnya kosakata yang dimiliki siswa dan (2) bertambahnya pengetahuan tata bentukan kata, tata kalimat, tata tulis, dan semantik siswa.
Selain dari beberapa tujuan khusus membaca telaah bahasa seperti yang disampaiakan Muchlisoh dkk, maka kitapun perlu mengetahui bahwa tujuan utama membaca telaah bahasa adalah untuk memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. Setiap orang mempunyai dua jenis daya kata yaitu: (1) dipergunakan dalam berbicara dan menulis dan (2) dipergunakan dalam membaca dan menyimak (Tarigan,2008).

4)      Prosedur Menelaah Teks
         Bahan yang dipakai dalam pembelajaran membaca telaah bahasa dapat diambil dari beberapa sumber, misalnya: dari bekas bahan yang digunakan dalam membaca teknik, bahan yang dipakai dalam membaca dalam hati, atau bahan lain yang sifatnya masih baru. Sumber bahan dapat diperoleh dari sumber bahan buku paket, buku rujukan, majalah, dan sebagainya. Isi bahan dalam kegiatan membaca bahasa dapat berupa bahan yang menyangkut masalah ilmu pengetahuan alam, sosial, budaya, dan kesusastraan. Adapun yang perlu diingat dalam kegiatan membaca bahasa adalah bahan yang akan digunakan harus memuat struktur bahasa.
         Adapun aspek penelahaan teks hasil observasi adalah sebagai berikut.
1.    Menelaah/ mengidentifikasi  isi teks hasil observasi.
2.    Menelaah/ mengidentifikasi  struktur teks hasil observasi.
3.    Menelaah/ mengidentifikasi  bahasa teks hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi.

B.    Merevisi Teks Hasil Observasi
1)      Fakta Merevisi Teks
          Dalam dunia kepenulisan, revisi adalah hal yang tidak bisa kita abaikan. Untuk bisa menciptakan tulisan yang bagus, tentu kita jangan pernah sungkan untuk melakukan revisi. Penulis yang baik adalah penulis yang tidak takut untuk merevisi tulisannya yang bahkan sudah selesai. Namun, seperti apa kegiatan merevisi itu? Apa bedanya dengan mengedit? Merevisi artinya mengubah sesuatu yang sudah ditulis atau dicetak, dalam rangka untuk melakukan koreksi, memperbaiki, atau memperbarui. Editing adalah bagian dari revisi,  tetapi editing tidak sampai mengubah substansi dari sebuah tulisan, sedangkan merevisi itu kadang harus menulis ulang sebuah tulisan yang sudah selesai!
          Tahap revisi atau perbaikan menyatu dengan proses menulis. Pada kenyataannya, sebuah tulisan yang panjang bisa saja mengalami beberapa kali revisi sebelum benar-benar menjadi sebuah tulisan yang siap disajikan kepada pembaca.

2)      Konsep Merevisi Teks
         Merevisi menurut kamus adalah peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Pada dasarnya merevisi dan menyunting memiliki tujuan sama, yaitu upaya memperbaiki karangan/ naskah sehingga layak diterbitkan. Perbedaannya, kalau menyunting dilaksanakan sebelum tulisan/karangan diterbitkan, sedangkan merevisi biasanya dilaksanakan setelah karangan diterbitkan/ diedarkan dan ditemukan kesalahan yang mendasar baik dari segi isi maupun segi fisik buku sehingga buku perlu ditarik dan direvisi kembali.

3)      Prinsip Merevisi Teks
        Merevisi teks hasil observasi memunyai 2 prinsip, yaitu sebagai berikut.
(1)   Prinsip Kesatuan (unity)
        Prinsip kesatuan (unity) diterapkan untuk melihat pemenuhan unsur-unsur materi yang ada pada setiap satuan /bagian tulisan, dalam hal ini minimal adalah paragraf. Unity dapat terpenuhi manakala suatu paragraf mengandung satu ide yang didiskusikan/dikembangkan. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah masing-masing kalimat pendukung harus secara langsung memjelaskan atau membuktikan ide pokok yang sudah tertulis dalam suatu kalimat topik. Janganlah mencamtumkan informasi apapun yang tidak berhubungan langsung dengan kalimat topik (Oshima dan Hogue, 1999).

Contoh:
Kalimat topik:
Penyakit epidemik HIV/ AIDS masih terus berkembang secara eksposif di berbagai belahan bumi.

Relevan kalimat pendukung:
-          Di Eropah bagian Timur dan Pusat, HIV menyebar dengan cepat diberbagai negara yang sebelumnya tidak pernah ditemukan kasus serupa pada tahun-tahun sebelumnya.

-          Di China, diperkirakan ada 10.000 orang terinfeksi HIV pada akhir tahun 1993, kemudian jumlah ini berkembang sampai ssepuluh kali lipat, menjadi 100.000 orang pada tahun 1995.

Kalimat pendukung tidak relevan:
Ibu-ibu dapat menjangkitkan virus HIV kepada anak-anak mereka selama kehamilan dan melahirkan atau ketika mereka menyusui anaknya…

          Pada prinsip unity inilah (Langan,1987) menyebutnya: (1) memiliki poin adalah ide pokok yang terkandung dalam suatu penulisan dan (2) dapat ditunjukkan pada kalimat-kalimat pendukung yang memberikan fakta dan data mengenai argumen yang sudah penulis usung.

(2)   Prinsip Koherensi (coherence)
           Prinsip revisi yang ke dua adalah koherensi (coherence) digunakan untuk melihat keterkaitan dan penyusunan setiap fakta, data maupun argumen untuk menjelaskan ide-ide pokok. Koherensi berasal dari kata cohere (Bahasa Latin) yang artinya terkait satu sama lain. Dengan demikian, setiap kalimat dengan kalimat yang mengikutinya dan menggunakan harus ada keterkaitan. Bagian yang satu dengan bagian yang mengikutinya juga harus logis, lancar, dan halus. Beberapa cara untuk memperhalus urutun kalimat, bagian kalimat, diantaranya dengan menggunakan kata-kata kunci yang diulang-ulang. Ditulis untuk mengingatkan subjek yang sedang ditulis. Kata-kata transisi seperti: pertama-tama, selanjutnya, kemudian dapat digunakan untuk memperhalus tulisan. Paragraf transisi juga dapat digunakan untuk menyambungkan bagian-bagian yang tampak terpotong argumentasinya/ urutan fakta dan datanya.
          Jadi, dari dua prinsip di atas sebenarnya untuk merevisi aspek isi, bahasa, dan ejaan teks hasil observasi adalah juga terdapat di dalam dua prinsip tersebut.

4)      Prosedur Merevisi Teks
       Jika kita ingin membuat tulisan yang bagus, revisi adalah hal yang tidak boleh kita tinggalkan. Prosedur atau caranya sebagai berikut.
(1)  Minta Pendapat Teman untuk Merevisi.
          Sebagai penulis pemula, terkadang kita tidak bisa melihat kelemahan yang terdapat di dalam tulisan kita. Kita merasa tulisan kita baik-baik saja. Jadi, ketika ingin merevisi, kita sering bertanya-tanya dalam hati: “Apanya yang harus direvisi?” Untuk menghindari pertanyaan seperti ini, ada baiknya kita berbagi dengan teman dekat kita yang sesama penulis. Kita serahkan tulisan kita kepada mereka dan mintailah pendapatnya.
(2)   Jangan Pernah Malas Merevisi.
Jika kita malas merevisi, tentu karya-karya kita tidak akan bisa tergarap dengan maksimal, padahal karya kita itu memliki potensi yang besar untuk menjadi sebuah karya yang bagus. Dengan malas merevisi, itu artinya kita tidak peduli dengan nasib tulisan kita. Sebaliknya, dengan kita melakukan revisi, tulisan kita akan menjadi tulisan yang bagus dan berkualitas. Yang perlu dilakukan oleh siswa pada tahap merevisi tulisan adalah sebagai berikut.
a.         Berbagi tulisan dengan teman-teman (kelompok).
b.        Berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi tentang tulisan teman-teman sekelompok atau sekelas.
c.         Mengubah tulisan mereka dengan memperhatikan reaksi dan komentar baik dari pengajar maupun teman.
d.        Membuat perubahan yang substantif pada draft pertama dan draft berikutnya, sehingga menghasilkan draft akhir.
       Pada tahap merevisi atau disebut juga menyunting, hal-hal yang perlu dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut.
a.    Membetulkan kesalahan bahasa tulisan mereka sendiri.
b.    Membantu membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis tulisan mereka sekelas/ sekelompok.
c.    Mengoreksi kembali kesalahan-kesalahan tata tulis tulisan mereka sendiri.
Dalam kegiatan penyuntingan atau perevisian, sekurang-kurangnya ada dua tahap yang harus dilakukan. Pertama, penyuntingan/ perevisian tulisan untuk kejelasan penyajian. Kedua, penyuntingan/ perevisian bahasa dalam tulisan agar sesuai dengan sasarannya (Rifai, 1997). Penyuntingan/ perevisian tahap pertama akan berkaitan dengan masalah komunikasi. Tulisan diolah agar isinya dapat dengan jelas diterima oleh pembaca. Pada tahap ini, sering kali penyunting/ perevisi harus mereorganisasi tulisan karena penyajiannya dianggap kurang efektif. Ada kalanya, penyunting/ perevisian terpaksa membuang beberapa paragraf atau sebaliknya, harus menambahkan beberapa kalimat, bahkan beberapa paragraf untuk memperlancar hubungan gagasan. Dalam melakukan penyuntingan/ perevisian pada tahap ini, penyunting/ perevisi sebaiknya berkonsultasi dan berkomunikasi dengan penulis. Pada tahap ini, penyunting harus luwes dan pandai-pandai menjelaskan perubahan yang disarankannya kepada penulis karena hal ini sangat peka. Hal-hal yang berkaitan dengan penyuntingan/ perevisian tahap ini adalah kerangka tulisan, pengembangan tulisan, penyusunan paragraf, dan kalimat.
          Pemeriksaan atas kalimat merupakan penyuntingan tahap pertama juga. Pada tahap ini pun, sebaiknya penyunting/ perevisi berkonsultasi dengan penulis. Penyunting/ perevisi harus memiliki pengetahuan bahasa yang memadai. Dengan demikian, penyunting/ perevisi dapat menjelaskan dengan baik kesalahan kalimat yang dilakukan oleh penulis. Untuk itu, penyunting/ perevisi harus menguasai persyaratan yang tercakup dalam kalimat yang efektif. Kalimat yang efektif adalah kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau perasaan penulis. Untuk dapat membuat kalimat yang efektif, ada tujuh hal yang harus diperhatikan, yaitu kesatuan gagasan, kepaduan, penalaran, kehematan atau ekonomisasi bahasa, penekanan, kesejajaran, dan variasi.
 Penyuntingan/ perevisian tahap kedua berkaitan dengan masalah yang lebih terperinci, lebih khusus. Dalam hal ini, penyunting berhubungan dengan masalah kaidah bahasa, yang mencakup perbaikan dalam kalimat, pilihan kata (diksi), tanda baca, dan ejaan. Pada saat penyunting/ perevisi memperbaiki kalimat dan pilihan kata dalam tulisan, ia dapat berkonsultasi dengan penulis atau langsung memperbaikinya.Hal ini bergantung pada keluasan permasalahan yang harus diperbaiki. Sebaliknya, masalah perbaikan dalam tanda baca dan ejaan dapat langsung dikerjakan oleh penyunting/ perevisi tanpa memberitahukan penulis. Perbaikan dalam tahap ini bersifat kecil, namun sangat mendasar.

C.     Meringkas Teks Hasil Observasi
1)      Fakta Meringkas Teks
Ciri-ciri ringkasan:
1.    Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2.    Kerangka dasar masih tampak jelas.
3.    Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas.
4.    Tujuannya untuk  memangkas gagasan.
Ringkasan ataupun rangkuman memiliki manfaat yakni sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang.
Panjangnya ringkasan bisa antara beberapa kalimat dan beberapa alinea, tergantung dari panjangnya naskah sumber dan tingkat kedetilan yang ingin Anda masukan dalam ringkasan. Dikatakan ringkas apabila sebagai berikut.
a)        Singkat: Sebuah ringkasan seharusnya merupakan reformulasi informasi yang paling penting dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Ia harus jauh lebih singkat dari pada naskah asli dan harus tidak ada kutipan dari naskah sumber. Kalaupun ada, sedikit saja. Apabila Anda meringkas secara lisan, panjang ringkasan itu harus TIDAK LEBIH dari tiga menit. Setelah 3 menit, pendengar sudah tidak lagi memperhatikan dengan baik.
b)        Menyebutkan kembali (restate) ide utama naskah: Sebuah ringkasan memberikan sebuah gambaran singkat dari ide-ide sentral yang terungkap dalam naskah original.
c)        Mempunyai sebuah tujuan yang terfokus: Apabila anda mempunyai suatu tujuan khusus mengenai ringkasan itu, ia membantu anda memilih informasi penting saja dan tetap singkat.

2)      Konsep Meringkas Teks
          Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

3)      Prinsip Meringkas Teks
Adapun prinsip-prinsip meringkas teks, yaitu sebagai berikut.
1)        Baca dan baca lagi secara seksama naskah yang dipilih: Pastikan anda mengerti karya itu dan maksud penulis.
2)        Ingatlah kata-kata tanya yang utama: Siapa, Apa, Kapan, Di mana, Mengapa, dan Bagaimana.
3)        Reformulasikan poin-poin utama penulis dalam kata-kata anda sendiri: Hal ini membuat anda terbebas dari penjiplakan pikiran dan perkataan orang lain. Strategi ini juga memastikan agar Anda tahu apa yang menjadi ide utama.
4)        Buatlah draft ringkasan. Buatlah draft kasar (yang bisa saja lebih panjang dari yang dibutuhkan) sehingga Anda dapat langsung bekerja dengan memakai katakata Anda sendiri.
5)        Revisi draft: Hapus apa saja yang merupakan informasi tambahan -- hal-hal yang tidak langsung berkaitan dengan ide utama naskah.
6)         Review ringkasan: Baca kembali apa yang telah Anda tulis, atau minta seseorang membacakannya bagi Anda. Dapatkah seseorang yang belum pernah membaca naskah itu memahami apa yang terjadi? Apakah ide utamanya telah ditonjolkan? Kalau ada yang membacakan pekerjaan anda bagi Anda, satu cara yang baik untuk menguji efektivitas ringkasan tersebut adalah apabila orang tersebut dapat menceritakan ide sentral dari naskah tersebut tanpa membacanya kembali.

4)      Prosedur Meringkas Teks
Prosedur 1:
Langkah - langkah meringkas bacaan adalah sebagai berikut.
1)   Bacalah bacaan yang ingin diringkas secara keseluruhan sehingga pokok-pokok pikiran dari bacaan itu terpahami.
2)   Catatlah pokok-pokok pikiran dalam bacaan itu secara jelas dan ringkas.
3)   Susun kembali pokok-pokok pikiran itu secara logis dan sistematis.
Prosedur 2:
Langkah menyusun ringkasan, yaitu sebagai berikut.
1)   Membaca teks hasil observasi.
2)   Mengidentifikasi intisari teks mulai dari klasifikasi umum dan deskripsi.

III. Memilih dan Mengembangkan Tugas
A.  Memilih Tugas
Contoh Teks Hasil Observasi
Bacalah dengan saksama teks laporan hasil observasi berikut!
          

Biota Laut
1   Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan            laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.
2   Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di        perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu           karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah     dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang.
3   Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara      berkala untuk melihat perkembangannya.
4.  Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah            menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.

B.     Mengembangkan Tugas
1)        Tugas  Kinerja Siswa: Menelaah teks hasil observasi

Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Mengidentifikasi isi teks hasil observasi.
Tes tertulis
Tes uraian
1.      Bacalah dengan saksama teks laporan hasil observasi berikut! Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
Mengidentifikasi  struktur teks laporan hasil observasi dengan mencari defenisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Tes tertulis

Tes uraian


2.      Identifikasilah dan jelaskan struktur teks laporan hasil observasi berikut ini!
Mengidentifikasi bahasa teks laporan hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!
Tes tertulis

Tes uraian/ objektif
3.  Identifikasilah bahasa teks hasil observasi berikut ini dengan menemukan: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!

1.    Mengidentifikasi isi teks hasil observasi.
Bacalah dengan saksama teks laporan hasil observasi berikut!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1)      Apakah dari judul teks tersebut dapat dikatakan sebagai teks hasil observasi? Berikan alasan Anda!
2)      Apakah yang dimaksud dengan biota laut?
3)      Di manakah dan bagaimanakah terumbu karang dapat hidup?
4)      Apa yang kamu ketahui tentang bakau?
5)      Sebutkanlah beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Taman Laut!
6)      Apakah manfaat biota laut bagi manusia?
7)      Sebutkan daerah yang memiliki biota laut yang bermanfaat bagi manusia?
8)      Apakah yang disampaikan penulis pada paragraf pertama?
9)      Apakah yang kamu ketahui tentang rumput laut seperti yang dinyatakan paragraf kedua?
10)  Bagaimana dengan paragraf ketiga? Apakah inti paragraf  tersebut?
11)  Pada paragraf ke berapa penulis menyampaikan pendapat tentang biota laut?

2.    Mengidentifiasi struktur teks laporan hasil observasi dengan mencari defenisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Identifikasilah dan jelaskan struktur teks laporan hasil observasi berikut ini!
No
Unsur Teks Laporan Hasil
Observasi

Paragraf

Komentar
1.
Definisi Umum
.............................
...........................
2.
Deskripsi Bagian
.............................
...........................
3.
Deskripsi Manfaat
.............................
...........................

3.    Mengidentifikasi bahasa teks laporan hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!
Identifikasikanlah bahasa teks hasil observasi berikut ini dengan menemukan: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!
Sebagai contoh.
1. Ikan tuna merupakan ikan yang sangat bergizi, dagingnya tebal dan gurih. Ikan ini banyak dikonsumsi masyarakat (pengulangan atau repetisi)
2. Edo siswa kelas 3 SMP berprestasi. Dia sangat yakin dapat masuk ke SMA unggulan tahun depan (kata ganti)
3. Dokter mengatakan bahwa saya menderita anemia. Oleh karena itu, saya harus mengonsumsi banyak makanan yang sehat (kata penghubung transisi)
                 Berdasarkan contoh itu, maka Anda diminta mencari kata-kata yang membuat sebuah paragraf menjadi utuh. Isilah kata-kata itu dalam tabel berikut ini!

No.
Repetisi/ Pengulangan Kata
Kata Ganti
Konjungsi
1.
.............................
.............................
...........................
2.
.............................
.............................
...........................
3.
.............................
.............................
...........................

2)      Tugas  Kinerja Siswa: Merevisi teks hasil observasi
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek isi, kebahasaan, dan ejaan.
Tes Tertulis
Perbuatan
Revisilah teks hasil observasi yang ditulis teman/ kelompok lain!


1.   Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek isi, kebahasaan, dan ejaan.
Revisilah teks hasil observasi yang ditulis teman/ kelompok lain!
(1) Anda diminta mengembangkan ide-ide pokok yang sudah Anda daftarkan menjadi sebuah teks laporan hasil observasi yang terdiri atas 12-15 kalimat.
(2) Setelah laporan hasil observasi Anda selesai, identifikasilah struktur teksnya berupa definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat!
(3) Berdasarkan karangan yang sudah Anda buat tersebut, Anda ditugasi juga mengidentifikasi unsur kebahasaan yang meliputi kalimat sederhana atau kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat kompleks, dan konjungsinya.
(4) Setelah selesai, baca sekali lagi hasil itu! Kemudian, Anda minta guru membacanya. Setelah itu, Anda perbaiki teks Anda sesuai dengan masukan dari gurumu. Kemudian, teks laporan hasil observasi itu Anda publikaksikan dalam media sekolah Anda, seperti pada majalah dinding atau dalam blog.

3)        Tugas  Kinerja Siswa: Meringkas Teks Hasil Observasi Secara Lisan dan Tulisan.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Menentukan ide pokok yang terdapat pada teks hasil observasi.
Tes tertulis
Tes uraian
1.    Ringkaslah teks hasil observasi dalam bentuk peta konsep (mind mapping)!

Menentukan makna kata pada teks hasil observasi.
Tes tertulis
Tes uraian
 2. Temukanlah kata-kata sulit dan maknanya pada teks hasil observasi tersebut!

1.        Menentukan ide pokok yang terdapat pada teks hasil observasi.
Ringkaslah teks hasil observasi dalam bentuk peta konsep (mind mapping)!
          Dalam tugas ini, Anda diminta membuat ringkasan dalam bentuk peta konsep (mind mapping). Peta konsep itu terdiri atas lima atau enam kalimat. Cara meringkas dapat Anda lakukan dengan mencatat ide-ide pokok teks tersebut, kemudian Anda buat ide-ide pokok itu menjadi kalimat. Kalimat yang dibuat harus kalimat Anda sendiri, tidak diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu Anda perhatikan bahwa dalam membuat ringkasan Anda harus memulainya dengan definisi umum, kemudian diikuti dengan deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat atau kegunaan.
  ....................................................................................................
  ....................................................................................................

2.        Menentukan makna kata pada teks hasil observasi.
 Temukankanlah kata-kata sulit dan maknanya pada teks hasil   observasi tersebut!
No.
Kata-kata Sulit
Makna
1.
...................................
...............................................
2.
...................................
...............................................

IV.        Mengembangkan Rubrik
TABEL RUBRIK PENILAIAN MENELAAH, MEREVISI, DAN MERINGKAS TEKS HASIL OBSERVASI


Aspek


Kriteria


Bobot
Tingkat Kinerja


Skor
Tinggi
(3)
Sedang
(2)
Rendah
(1)
Menelaah teks hasil observasi
Identitas Isi
x 2
Jawaban sempurna, dapat mengetahui
5 W + 1 H dalam isi teks (apa, mengapa, siapa, di mana, kapan, bagaimana)
Jawaban kurang sempurna, 3 poin yang dapat diketahui
Jawaban tidak sempurna,1 poin yang diketahui


Struktur Teks
x 3
Tugas terdiri dari definisi umum, deskripsi bagian isi, deskripsi kegunaan
2 poin yang benar
1 poin yang benar

Ciri Kebahasa-
An
x 4
Dapat menyebutkan di atas 5 dari ciri kebahasaan (ditinjau dari: repetisi, kata ganti, dan konjungsi)
3 yang dapat diketahui
1 yang dapat diketahui

Jumlah
9
27
18
9


Aspek

Kriteria


Bobot
Tingkat Kinerja

Skor
Tinggi
(3)
Sedang
(2)
Rendah
(1)
Merevisi teks hasil observasi
Isi
x 2
Gagasan
diungkapkan dengan jelas; padat; tertata dengan
baik; urutan logis; kohesif
Kurang terorganisasi
tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas;
logis tetapi tidak lengkap
Gagasan kacau atau
tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang
logis

Kebahasa-an
x 3
Penguasaan kata canggih;
pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan register tepat
Penguasaan kata memadai; pilihan,
bentuk, dan penggunaan kata/ ungkapan kadangkadang
salah, tetapi tidak mengganggu
Penguasaan kata terbatas; sering
terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan
kosakata/ung-
kapan; makna membingung-
kan atau
tidak jelas

Ejaan
x 4
Penguasaan kata canggih;
pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan register tepat
Penguasaan kata terbatas; sering
terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan
kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau
tidak jelas
Penguasaan kata terbatas; sering
terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan
kosakata/ung-
kapan; makna membingung-
kan atau
tidak jelas


Jumlah
9
27
18
9


Aspek

Kriteria

Bobot
Tingkat Kinerja

Skor
Tinggi
(3)
Sedang
(2)
Rendah
(1)
Meringkas teks hasil observasi
Ide Pokok
x 2
Menguasai topik tulisan;
substantif; pengembangan teks observasi lengkap;
relevan dengan topik yang dibahas
Cukup menguasai permasalahan;
cukup memadai; pengembangan observasi
terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang
terperinci
Penguasaan permasalahan
terbatas; substansi kurang; pengembangan topik
tidak memadai

Makna Kata
x 3
Penulisan kata dalam kalimat paham betul maknanya
1 kesalahan dalam memaknai kata dalam kalimat
3 kesalahan dalam memaknai kata dalam kalimat

Jumlah
5
15
10
5



V.  Pelaksanaan Penelitian

                 Lembar Validasi Instrumen

Anda diminta memilih salah satu pilihan untuk setiap nomor item validasi sesuai dengan pemahaman Anda tentang instrumen ini.

No.

Pernyataan
Pilihan
1
2
3
A.    ISI
1
Apakah konten materi pembelajaran yang ditugaskan kepada siswa, terkait dengan isi kurikulum sebagaimana dinyatakan dalam tujuan dan sasaran.



2
Apakah konten materi pembelajaran yang ditugaskan kepada siswa, tidak terkait dengan isi kurikulum sebagaimana dinyatakan dalam tujuan dan sasaran.



B.     BAHASA
1
Apakah penggunaan bahasa dalam instrumen, mudah dipahami.



2
Apakah penggunaan bahasa dalam instrumen, tidak dipahami.



C.    GRAFIKA
1
Apakah lay out (huruf, warna, kebersihan) sudah mendukung untuk memudahkan siswa mengerjakan tugas.



2
Apakah lay out (huruf, warna, kebersihan)  kurang mendukung untuk memudahkan siswa mengerjakan tugas.



                       
Saran:............................................................................................................................................................................................................................
Pekanbaru, 9 April 2014                                                                                                                             
                                                                                  Validator,

                                                                                             
                                                                     ........................................

DAFTAR NILAI

Menelaah dan Merevisi Teks Hasil Observasi
Tanggal: ..................................................
No.
Nama
NIS
Nomor Tugas
Jumlah
1.






2.






3.






4.






5.






6.






7.






8.






9.






10.






11.






12.






13.






14.






15.






16.






17.






18.








Skor Akhir = Skor Perolehan x  100
     Skor Maksimal






   DAFTAR NILAI

Meringkas Teks Hasil Observasi
Tanggal: ..................................................
No.
Nama
NIS
Nomor Tugas
Jumlah
1.






2.






3.






4.






5.






6.






7.






8.






9.






10.






11.






12.






13.






14.






15.








Skor Akhir = Skor Perolehan x  100
     Skor Maksimal







DAFTAR PUSTAKA

Atmazaki. 2013. Penilaian Alternatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Padang:UNP Press.