Pengembangan
Tugas Penilaian Alternatif atau Assement Kinerja
oleh Misdianto (1209077)
Mahasiswa Program Pascasarjana
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Pendidikan Bahasa
Universitas
Negeri Padang
I.
Menentukan
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
A.
Kompetensi
Inti (KI)
KI 4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/ teori.
B.
Kompetensi
Dasar (KD)
n
KD 4.3 Menelaah
dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
secara lisan maupun tulisan.
a)
Menelaah Teks Hasil Observasi.
1) Rumusan Indikator:
Siswa
dapat:
1.
Mengidentifikasi isi teks hasil
observasi.
2.
Mengidentifikasi
struktur teks laporan hasil observasi.
3.
Mengidentifikafi
bahasa teks laporan hasil observasi.
b) Merevisi
Teks Hasil Observasi
2) Rumusan Indikator:
Siswa
dapat:
1)
Memperbaiki teks hasil observasi dari
aspek isi teks.
2)
Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek
kebahasaan.
3)
Memperbaiki teks hasil observasi dari
aspek ejaan.
n KD 4.4 Meringkas
teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.
Rumusan Indikator:
Siswa
dapat:
1)
Menentukan ide pokok yang terdapat pada
teks hasil observasi.
2)
Menentukan makna kata pada teks hasil
observasi.
II.
Menelusuri
Teori tentang Menelaah, Merevisi, dan Meringkas
A. Menelaah Teks Hasil Observasi
1)
Fakta
Menelaah Teks
Membaca telaah isi cenderung untuk dilakukan oleh semua orang yang menemukan
ketertarikan pada bahan bacaan yang telah dibacanya dengan sekilas. Biasanya
pembaca pembaca ingin menelaah isinya secara mendalam dan tertarik untuk
membacanya dengan teliti. Tarigan (2008) menyebutkan bahwa “Menelaah isi
sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta
keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan”. Dari pendapat
Tarigan tersebut kita dapat membagi aktivitas dari membaca telaah isi menjadi
beberapa aktivitas membaca, diantaranya: (a) membaca teliti, (b) membaca
pemahaman, (c) membaca kritis, dan (d) membaca ide.
2)
Konsep
Menelaah Teks
Membaca telaah isi merupakan
suatu aktivitas membaca untuk menangkap informasi penting dari suatu bacaan
yang menarik perhatian pembaca, dengan melibatkan pemahaman, keterampilan
menangkap ide bacaan serta ketelitian dalam membaca bahan bacaan. Artinya, membaca telaah isi adalah membaca yang
dilakukan untuk menelaah isi bacaan. Dengan kata lain, menelaah
adalah mengamati perbagian isi bacaan.
Muchlisoh dkk (1996) dan
Tarigan (2008), menyampaikan bahwa membaca telaah bahasa adalah suatu proses
membaca untuk menambah perbendaharaan kata serta bertambahnya pengetahuan tata
bentukan kata. Proses menelaah adalah keadaan di mana para siswa menggunakan
konsepsi yang telah ada dalam pemikirannya untuk menjelaskan peristiwa yang
disajikan. Keadaan yang terjadi adalah peristiwa tersebut pernah diketahui oleh
siswa atau siswa belum pernah tahu keadaan yang disajikan. Pada keadaan di mana
siswa tidak tahu keadaan tersebut, guru dapat meminta siswa meramalkan apa yang
terjadi dengan peristiwa yang disajikan dan meminta penjelasan hal yang
mendasari ramalan para siswa, sedangkan apabila siswa mengetahui peristiwa tersebut,
guru hanya meminta siswa menjelaskan tentang peristiwa yang disajikan.
3)
Prinsip Menelaah Teks
Membaca telaah bahasa atau content study reding mempunyai kesamaan dengan pelajaran membaca dalam hati. Aktifitas kedua
kegiatan membaca tersebut dilaksanakan dengan tidak bersuara.
Menurut
Muchlisoh dkk. (1996) tujuan membaca telaah bahasa secara rinci adalah sebagai berikut: (1) bertambahnya kosakata yang
dimiliki siswa dan (2) bertambahnya pengetahuan tata bentukan kata, tata
kalimat, tata tulis, dan
semantik siswa.
Selain dari beberapa tujuan khusus
membaca telaah bahasa seperti yang disampaiakan Muchlisoh dkk, maka kitapun
perlu mengetahui bahwa tujuan utama
membaca telaah bahasa adalah untuk memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. Setiap
orang mempunyai dua jenis daya kata yaitu: (1) dipergunakan dalam berbicara dan menulis dan (2) dipergunakan dalam membaca
dan menyimak (Tarigan,2008).
4)
Prosedur
Menelaah Teks
Bahan yang dipakai dalam pembelajaran membaca telaah bahasa dapat diambil dari beberapa sumber, misalnya: dari bekas bahan yang
digunakan dalam membaca teknik, bahan yang dipakai dalam membaca dalam hati,
atau bahan lain yang sifatnya masih baru. Sumber bahan dapat diperoleh dari
sumber bahan buku paket, buku rujukan, majalah, dan sebagainya. Isi bahan dalam
kegiatan membaca bahasa dapat berupa bahan yang menyangkut masalah ilmu
pengetahuan alam, sosial, budaya, dan kesusastraan. Adapun yang perlu diingat
dalam kegiatan membaca bahasa adalah bahan yang akan digunakan harus memuat
struktur bahasa.
Adapun aspek penelahaan teks hasil
observasi adalah sebagai berikut.
1.
Menelaah/ mengidentifikasi isi teks hasil
observasi.
2.
Menelaah/ mengidentifikasi struktur teks hasil observasi.
3.
Menelaah/ mengidentifikasi bahasa teks
hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi.
B. Merevisi Teks
Hasil Observasi
1)
Fakta
Merevisi Teks
Dalam dunia kepenulisan, revisi adalah
hal yang tidak bisa kita abaikan. Untuk bisa menciptakan tulisan yang bagus,
tentu kita jangan pernah sungkan untuk melakukan revisi. Penulis yang baik
adalah penulis yang tidak takut untuk merevisi tulisannya yang bahkan sudah
selesai. Namun, seperti apa kegiatan merevisi itu? Apa
bedanya dengan mengedit? Merevisi artinya mengubah
sesuatu yang sudah ditulis atau dicetak, dalam rangka untuk melakukan koreksi,
memperbaiki, atau memperbarui. Editing adalah bagian dari revisi, tetapi editing tidak sampai mengubah
substansi dari sebuah tulisan, sedangkan merevisi itu kadang harus menulis
ulang sebuah tulisan yang sudah selesai!
Tahap
revisi atau perbaikan menyatu dengan proses menulis. Pada kenyataannya, sebuah
tulisan yang panjang bisa saja mengalami beberapa kali revisi sebelum
benar-benar menjadi sebuah tulisan yang siap disajikan kepada pembaca.
2)
Konsep
Merevisi Teks
Merevisi menurut kamus adalah
peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Pada dasarnya merevisi dan
menyunting memiliki tujuan sama, yaitu upaya memperbaiki karangan/ naskah
sehingga layak diterbitkan. Perbedaannya, kalau menyunting dilaksanakan sebelum
tulisan/karangan diterbitkan, sedangkan merevisi biasanya dilaksanakan setelah
karangan diterbitkan/ diedarkan dan ditemukan kesalahan yang mendasar baik dari
segi isi maupun segi fisik buku sehingga buku perlu ditarik dan direvisi
kembali.
3)
Prinsip
Merevisi Teks
Merevisi teks hasil observasi memunyai 2
prinsip, yaitu sebagai berikut.
(1)
Prinsip Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan (unity) diterapkan untuk melihat pemenuhan unsur-unsur materi yang
ada pada setiap satuan /bagian tulisan, dalam hal ini minimal adalah paragraf.
Unity dapat terpenuhi manakala suatu paragraf mengandung satu ide yang didiskusikan/dikembangkan.
Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah masing-masing kalimat pendukung
harus secara langsung memjelaskan atau membuktikan ide pokok yang sudah
tertulis dalam suatu kalimat topik. Janganlah mencamtumkan informasi apapun yang
tidak berhubungan langsung dengan kalimat topik (Oshima dan Hogue, 1999).
Contoh:
Kalimat topik:
Kalimat topik:
Penyakit
epidemik HIV/ AIDS masih terus berkembang secara eksposif di berbagai belahan
bumi.
Relevan kalimat pendukung:
-
Di Eropah
bagian Timur dan Pusat, HIV menyebar dengan cepat diberbagai negara yang
sebelumnya tidak pernah ditemukan kasus serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
-
Di China,
diperkirakan ada 10.000 orang terinfeksi HIV pada akhir tahun 1993, kemudian
jumlah ini berkembang sampai ssepuluh kali lipat, menjadi 100.000 orang pada
tahun 1995.
Kalimat
pendukung tidak relevan:
Ibu-ibu
dapat menjangkitkan virus HIV kepada anak-anak mereka selama kehamilan dan
melahirkan atau ketika mereka menyusui anaknya…
Pada prinsip unity inilah (Langan,1987) menyebutnya: (1) memiliki poin adalah ide pokok yang terkandung dalam suatu penulisan dan (2) dapat ditunjukkan pada kalimat-kalimat pendukung yang memberikan fakta dan data mengenai argumen yang sudah penulis usung.
(2)
Prinsip Koherensi (coherence)
Prinsip
revisi yang ke dua adalah koherensi (coherence)
digunakan untuk melihat keterkaitan dan penyusunan setiap fakta, data maupun
argumen untuk menjelaskan ide-ide pokok. Koherensi berasal dari kata cohere (Bahasa Latin) yang artinya
terkait satu sama lain. Dengan demikian, setiap kalimat dengan kalimat yang
mengikutinya dan menggunakan harus ada keterkaitan. Bagian yang satu dengan
bagian yang mengikutinya juga harus logis, lancar, dan halus. Beberapa cara
untuk memperhalus urutun kalimat, bagian kalimat, diantaranya dengan
menggunakan kata-kata kunci yang diulang-ulang. Ditulis untuk mengingatkan
subjek yang sedang ditulis. Kata-kata transisi seperti: pertama-tama, selanjutnya,
kemudian dapat digunakan untuk
memperhalus tulisan. Paragraf transisi juga dapat digunakan untuk menyambungkan
bagian-bagian yang tampak terpotong argumentasinya/ urutan fakta dan datanya.
Jadi,
dari dua prinsip di atas sebenarnya untuk merevisi aspek isi, bahasa, dan ejaan
teks hasil observasi adalah juga terdapat di dalam dua prinsip tersebut.
4)
Prosedur
Merevisi Teks
Jika kita ingin membuat tulisan yang bagus, revisi adalah hal
yang tidak boleh kita tinggalkan. Prosedur atau caranya sebagai berikut.
(1) Minta
Pendapat Teman untuk Merevisi.
Sebagai penulis pemula, terkadang kita
tidak bisa melihat kelemahan yang terdapat di dalam tulisan kita. Kita merasa
tulisan kita baik-baik saja. Jadi, ketika ingin merevisi, kita sering
bertanya-tanya dalam hati: “Apanya yang harus direvisi?” Untuk menghindari
pertanyaan seperti ini, ada baiknya kita berbagi dengan teman dekat kita yang
sesama penulis. Kita serahkan tulisan kita kepada mereka dan mintailah
pendapatnya.
(2) Jangan Pernah Malas Merevisi.
Jika kita malas merevisi, tentu karya-karya
kita tidak akan bisa tergarap dengan maksimal, padahal karya kita itu memliki
potensi yang besar untuk menjadi sebuah karya yang bagus. Dengan malas
merevisi, itu artinya kita tidak peduli dengan nasib tulisan kita. Sebaliknya,
dengan kita melakukan revisi, tulisan kita akan menjadi tulisan yang bagus dan
berkualitas. Yang perlu dilakukan oleh siswa pada
tahap merevisi tulisan adalah sebagai berikut.
a.
Berbagi tulisan dengan teman-teman
(kelompok).
b.
Berpartisipasi secara konstruktif dalam
diskusi tentang tulisan teman-teman sekelompok atau sekelas.
c.
Mengubah tulisan mereka dengan
memperhatikan reaksi dan komentar baik dari pengajar maupun teman.
d.
Membuat perubahan yang substantif pada
draft pertama dan draft berikutnya, sehingga menghasilkan draft akhir.
Pada
tahap merevisi atau disebut juga menyunting, hal-hal yang perlu dilakukan oleh
siswa adalah sebagai berikut.
a. Membetulkan
kesalahan bahasa tulisan mereka sendiri.
b. Membantu
membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis tulisan mereka sekelas/ sekelompok.
c. Mengoreksi
kembali kesalahan-kesalahan tata tulis tulisan mereka sendiri.
Dalam kegiatan penyuntingan atau
perevisian, sekurang-kurangnya ada dua tahap yang harus dilakukan. Pertama, penyuntingan/ perevisian
tulisan untuk kejelasan penyajian. Kedua,
penyuntingan/ perevisian bahasa dalam tulisan agar sesuai dengan sasarannya
(Rifai, 1997). Penyuntingan/ perevisian tahap pertama akan berkaitan dengan masalah komunikasi. Tulisan diolah
agar isinya dapat dengan jelas diterima oleh pembaca. Pada tahap ini, sering
kali penyunting/ perevisi harus mereorganisasi tulisan karena penyajiannya
dianggap kurang efektif. Ada kalanya, penyunting/ perevisian terpaksa membuang
beberapa paragraf atau sebaliknya, harus menambahkan beberapa kalimat, bahkan
beberapa paragraf untuk memperlancar hubungan gagasan. Dalam melakukan penyuntingan/
perevisian pada tahap ini, penyunting/ perevisi sebaiknya berkonsultasi dan
berkomunikasi dengan penulis. Pada tahap ini, penyunting harus luwes dan
pandai-pandai menjelaskan perubahan yang disarankannya kepada penulis karena
hal ini sangat peka. Hal-hal yang berkaitan dengan penyuntingan/ perevisian
tahap ini adalah kerangka tulisan, pengembangan tulisan, penyusunan paragraf,
dan kalimat.
Pemeriksaan
atas kalimat merupakan penyuntingan tahap pertama juga. Pada tahap ini pun,
sebaiknya penyunting/ perevisi berkonsultasi dengan penulis. Penyunting/
perevisi harus memiliki pengetahuan bahasa yang memadai. Dengan demikian,
penyunting/ perevisi dapat menjelaskan dengan baik kesalahan kalimat yang
dilakukan oleh penulis. Untuk itu, penyunting/ perevisi harus menguasai
persyaratan yang tercakup dalam kalimat yang efektif. Kalimat yang efektif
adalah kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau perasaan
penulis. Untuk dapat membuat kalimat yang efektif, ada tujuh hal yang harus
diperhatikan, yaitu kesatuan gagasan, kepaduan, penalaran, kehematan atau
ekonomisasi bahasa, penekanan, kesejajaran, dan variasi.
Penyuntingan/ perevisian tahap kedua berkaitan dengan masalah yang
lebih terperinci, lebih khusus. Dalam hal ini, penyunting berhubungan dengan
masalah kaidah bahasa, yang mencakup perbaikan dalam kalimat, pilihan kata
(diksi), tanda baca, dan ejaan. Pada saat penyunting/ perevisi memperbaiki
kalimat dan pilihan kata dalam tulisan, ia dapat berkonsultasi dengan penulis
atau langsung memperbaikinya.Hal ini bergantung pada keluasan permasalahan yang
harus diperbaiki. Sebaliknya, masalah perbaikan dalam tanda baca dan ejaan
dapat langsung dikerjakan oleh penyunting/ perevisi tanpa memberitahukan
penulis. Perbaikan dalam tahap ini bersifat kecil, namun sangat mendasar.
C.
Meringkas
Teks Hasil Observasi
1)
Fakta
Meringkas Teks
Ciri-ciri ringkasan:
1.
Inti tidak meninggalkan
urutan dasar karangan.
2.
Kerangka dasar masih
tampak jelas.
3.
Memangkas gagasan utama
menjadi lebih ringkas.
4.
Tujuannya untuk memangkas
gagasan.
Ringkasan ataupun rangkuman memiliki
manfaat yakni sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah
buku atau uraian yang begitu panjang.
Panjangnya ringkasan
bisa antara beberapa kalimat dan beberapa alinea, tergantung dari panjangnya
naskah sumber dan tingkat kedetilan yang ingin Anda masukan dalam ringkasan.
Dikatakan ringkas apabila sebagai berikut.
a)
Singkat: Sebuah ringkasan seharusnya merupakan reformulasi informasi yang paling
penting dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Ia harus jauh lebih singkat
dari pada naskah asli dan harus tidak ada kutipan dari naskah sumber. Kalaupun
ada, sedikit saja. Apabila Anda meringkas secara lisan, panjang ringkasan itu
harus TIDAK LEBIH dari tiga menit. Setelah 3 menit, pendengar sudah tidak lagi
memperhatikan dengan baik.
b)
Menyebutkan kembali (restate) ide utama
naskah: Sebuah ringkasan memberikan sebuah
gambaran singkat dari ide-ide sentral yang terungkap dalam naskah original.
c)
Mempunyai sebuah tujuan yang terfokus:
Apabila anda mempunyai suatu tujuan khusus mengenai ringkasan itu, ia membantu
anda memilih informasi penting saja dan tetap singkat.
2)
Konsep
Meringkas Teks
Ringkasan adalah penyajian karangan
atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan
adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan
sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau
mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita
mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang
diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita
dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
3)
Prinsip
Meringkas Teks
Adapun prinsip-prinsip meringkas
teks, yaitu sebagai berikut.
1)
Baca dan baca
lagi secara seksama naskah yang dipilih: Pastikan anda
mengerti karya itu dan maksud penulis.
2)
Ingatlah
kata-kata tanya yang utama: Siapa, Apa, Kapan, Di mana, Mengapa,
dan Bagaimana.
3)
Reformulasikan
poin-poin utama penulis dalam kata-kata anda sendiri: Hal ini membuat anda terbebas dari penjiplakan pikiran dan perkataan orang
lain. Strategi ini juga memastikan agar Anda tahu apa yang menjadi ide utama.
4)
Buatlah draft
ringkasan. Buatlah draft kasar (yang bisa saja lebih
panjang dari yang dibutuhkan) sehingga Anda dapat langsung bekerja dengan
memakai katakata Anda sendiri.
5)
Revisi draft: Hapus apa saja yang merupakan informasi tambahan -- hal-hal yang
tidak langsung berkaitan dengan ide utama naskah.
6)
Review ringkasan: Baca kembali apa yang telah Anda tulis, atau minta
seseorang membacakannya bagi Anda. Dapatkah seseorang yang belum pernah membaca
naskah itu memahami apa yang terjadi? Apakah ide utamanya telah ditonjolkan?
Kalau ada yang membacakan pekerjaan anda bagi Anda, satu cara yang baik untuk
menguji efektivitas ringkasan tersebut adalah apabila orang tersebut dapat
menceritakan ide sentral dari naskah tersebut tanpa membacanya kembali.
4)
Prosedur
Meringkas Teks
Prosedur
1:
Langkah -
langkah meringkas bacaan adalah sebagai berikut.
1)
Bacalah bacaan yang ingin diringkas secara keseluruhan
sehingga pokok-pokok pikiran dari bacaan itu terpahami.
2)
Catatlah pokok-pokok pikiran dalam bacaan itu secara
jelas dan ringkas.
3)
Susun kembali pokok-pokok pikiran itu secara logis dan
sistematis.
Prosedur 2:
Langkah menyusun ringkasan, yaitu
sebagai berikut.
1) Membaca
teks hasil observasi.
2) Mengidentifikasi
intisari teks mulai dari klasifikasi umum dan deskripsi.
III. Memilih dan Mengembangkan Tugas
A. Memilih Tugas
Contoh Teks
Hasil Observasi
Bacalah dengan saksama teks laporan
hasil observasi berikut!
Biota
Laut
1
Biota laut adalah seluruh makhluk hidup
yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia
merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu
di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.
2 Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat
banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena
cahaya matahari dan hidup di perairan
yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu
tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni
beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning,
goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan
industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang.
3 Di samping terumbu karang dan ikan, laut
Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan
Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di
sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng,
ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua
dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.
4. Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan
karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan
ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan
pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara,
dan Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi
lingkungan, terutama bakau yang telah menahan
abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.
B.
Mengembangkan
Tugas
1)
Tugas Kinerja Siswa:
Menelaah teks hasil observasi
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
Mengidentifikasi
isi teks hasil observasi.
|
Tes
tertulis
|
Tes uraian
|
1. Bacalah dengan saksama teks laporan hasil
observasi berikut! Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
|
Mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi dengan mencari defenisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
|
Tes
tertulis
|
Tes uraian
|
2. Identifikasilah
dan jelaskan struktur teks laporan hasil observasi berikut ini!
|
Mengidentifikasi bahasa
teks laporan hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!
|
Tes
tertulis
|
Tes uraian/ objektif
|
3.
Identifikasilah
bahasa teks hasil observasi berikut ini dengan menemukan: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan konjungsi!
|
1.
Mengidentifikasi
isi teks hasil observasi.
Bacalah
dengan saksama teks laporan hasil observasi berikut!
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1) Apakah
dari judul teks tersebut dapat dikatakan sebagai teks hasil observasi? Berikan
alasan Anda!
2) Apakah
yang dimaksud dengan biota laut?
3) Di
manakah dan bagaimanakah terumbu karang dapat hidup?
4) Apa
yang kamu ketahui tentang bakau?
5) Sebutkanlah
beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Taman Laut!
6) Apakah
manfaat biota laut bagi manusia?
7) Sebutkan
daerah yang memiliki biota laut yang bermanfaat bagi manusia?
8) Apakah
yang disampaikan penulis pada paragraf pertama?
9) Apakah
yang kamu ketahui tentang rumput laut seperti yang dinyatakan paragraf kedua?
10) Bagaimana
dengan paragraf ketiga? Apakah inti paragraf tersebut?
11) Pada
paragraf ke berapa penulis menyampaikan pendapat tentang biota laut?
2.
Mengidentifiasi struktur teks
laporan hasil observasi dengan mencari defenisi
umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Identifikasilah dan jelaskan struktur teks laporan hasil
observasi berikut ini!
No
|
Unsur
Teks Laporan Hasil
Observasi
|
Paragraf
|
Komentar
|
1.
|
Definisi Umum
|
.............................
|
...........................
|
2.
|
Deskripsi Bagian
|
.............................
|
...........................
|
3.
|
Deskripsi Manfaat
|
.............................
|
...........................
|
3. Mengidentifikasi bahasa
teks laporan hasil observasi: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan
konjungsi!
Identifikasikanlah bahasa teks
hasil observasi berikut ini dengan menemukan: repetesi/ pengulangan kata, kata ganti, dan
konjungsi!
Sebagai
contoh.
1. Ikan tuna merupakan ikan
yang sangat bergizi, dagingnya tebal dan gurih. Ikan ini banyak
dikonsumsi masyarakat (pengulangan atau repetisi)
2. Edo siswa kelas 3 SMP
berprestasi. Dia sangat yakin dapat masuk ke SMA unggulan tahun depan
(kata ganti)
3.
Dokter mengatakan bahwa saya menderita anemia. Oleh karena itu, saya harus
mengonsumsi banyak makanan yang sehat (kata penghubung transisi)
Berdasarkan
contoh itu, maka Anda diminta mencari kata-kata yang membuat sebuah paragraf
menjadi utuh. Isilah kata-kata itu dalam tabel berikut ini!
No.
|
Repetisi/
Pengulangan Kata
|
Kata
Ganti
|
Konjungsi
|
1.
|
.............................
|
.............................
|
...........................
|
2.
|
.............................
|
.............................
|
...........................
|
3.
|
.............................
|
.............................
|
...........................
|
2)
Tugas Kinerja Siswa: Merevisi
teks hasil observasi
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
Memperbaiki teks hasil observasi dari aspek isi,
kebahasaan, dan ejaan.
|
Tes
Tertulis
|
Perbuatan
|
Revisilah teks
hasil observasi yang ditulis teman/ kelompok lain!
|
1.
Memperbaiki
teks hasil observasi dari aspek isi, kebahasaan, dan ejaan.
Revisilah teks hasil observasi yang ditulis teman/ kelompok lain!
(1)
Anda diminta mengembangkan ide-ide pokok yang sudah Anda daftarkan menjadi
sebuah teks laporan hasil observasi yang terdiri atas 12-15 kalimat.
(2)
Setelah laporan hasil observasi Anda selesai, identifikasilah struktur teksnya
berupa definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat!
(3)
Berdasarkan karangan yang sudah Anda buat tersebut, Anda ditugasi juga mengidentifikasi
unsur kebahasaan yang meliputi kalimat sederhana atau kalimat tunggal, kalimat
majemuk atau kalimat kompleks, dan konjungsinya.
(4)
Setelah selesai, baca sekali lagi hasil itu! Kemudian, Anda minta guru
membacanya. Setelah itu, Anda perbaiki teks Anda sesuai dengan masukan dari
gurumu. Kemudian, teks laporan hasil observasi itu Anda publikaksikan dalam
media sekolah Anda, seperti pada majalah dinding atau dalam blog.
3)
Tugas Kinerja Siswa:
Meringkas
Teks Hasil Observasi Secara Lisan dan Tulisan.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
Menentukan ide pokok yang terdapat pada teks hasil
observasi.
|
Tes
tertulis
|
Tes
uraian
|
1.
Ringkaslah
teks hasil observasi dalam bentuk peta konsep (mind mapping)!
|
Menentukan
makna kata pada teks hasil observasi.
|
Tes
tertulis
|
Tes
uraian
|
2. Temukanlah
kata-kata sulit dan maknanya pada teks hasil observasi tersebut!
|
1.
Menentukan
ide pokok yang terdapat pada teks hasil observasi.
Ringkaslah teks hasil
observasi dalam bentuk peta konsep (mind mapping)!
Dalam tugas ini, Anda diminta membuat ringkasan dalam
bentuk peta konsep (mind mapping).
Peta konsep itu terdiri atas lima atau enam kalimat. Cara meringkas dapat Anda lakukan
dengan mencatat ide-ide pokok teks tersebut, kemudian Anda buat ide-ide pokok
itu menjadi kalimat. Kalimat yang dibuat harus kalimat Anda sendiri, tidak
diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu Anda perhatikan bahwa
dalam membuat ringkasan Anda harus memulainya dengan definisi umum, kemudian
diikuti dengan deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat atau kegunaan.
....................................................................................................
....................................................................................................
2.
Menentukan
makna kata pada teks hasil observasi.
Temukankanlah
kata-kata sulit dan maknanya pada teks hasil observasi tersebut!
No.
|
Kata-kata
Sulit
|
Makna
|
1.
|
...................................
|
...............................................
|
2.
|
...................................
|
...............................................
|
IV.
Mengembangkan
Rubrik
TABEL
RUBRIK PENILAIAN MENELAAH, MEREVISI, DAN MERINGKAS TEKS HASIL OBSERVASI
Aspek
|
Kriteria
|
Bobot
|
Tingkat Kinerja
|
Skor
|
||
Tinggi
(3)
|
Sedang
(2)
|
Rendah
(1)
|
||||
Menelaah
teks hasil observasi
|
Identitas Isi
|
x 2
|
Jawaban sempurna, dapat
mengetahui
5 W + 1 H dalam isi
teks (apa, mengapa, siapa, di mana, kapan, bagaimana)
|
Jawaban kurang sempurna, 3 poin
yang dapat diketahui
|
Jawaban tidak
sempurna,1 poin yang diketahui
|
|
Struktur Teks
|
x 3
|
Tugas terdiri dari
definisi umum, deskripsi bagian isi, deskripsi kegunaan
|
2 poin yang benar
|
1 poin yang benar
|
|
|
Ciri Kebahasa-
An
|
x 4
|
Dapat menyebutkan di
atas 5 dari ciri kebahasaan (ditinjau dari: repetisi, kata ganti, dan konjungsi)
|
3 yang dapat
diketahui
|
1 yang dapat
diketahui
|
|
|
Jumlah
|
9
|
27
|
18
|
9
|
|
|
Aspek
|
Kriteria
|
Bobot
|
Tingkat Kinerja
|
Skor
|
||
Tinggi
(3)
|
Sedang
(2)
|
Rendah
(1)
|
||||
Merevisi
teks hasil observasi
|
Isi
|
x
2
|
Gagasan
diungkapkan dengan jelas;
padat; tertata dengan
baik; urutan logis; kohesif
|
Kurang terorganisasi
tetapi ide utama ternyatakan;
pendukung terbatas;
logis tetapi tidak lengkap
|
Gagasan kacau atau
tidak terkait; urutan dan
pengembangan kurang
logis
|
|
Kebahasa-an
|
x
3
|
Penguasaan kata canggih;
pilihan kata dan ungkapan
efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan
register tepat
|
Penguasaan kata memadai;
pilihan,
bentuk, dan penggunaan kata/ ungkapan
kadangkadang
salah, tetapi tidak mengganggu
|
Penguasaan kata terbatas;
sering
terjadi kesalahan bentuk,
pilihan, dan penggunaan
kosakata/ung-
kapan; makna membingung-
kan atau
tidak jelas
|
|
|
Ejaan
|
x
4
|
Penguasaan kata canggih;
pilihan kata dan ungkapan
efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan
register tepat
|
Penguasaan kata terbatas;
sering
terjadi kesalahan bentuk,
pilihan, dan penggunaan
kosakata/ungkapan; makna
membingungkan atau
tidak jelas
|
Penguasaan kata terbatas;
sering
terjadi kesalahan bentuk,
pilihan, dan penggunaan
kosakata/ung-
kapan; makna membingung-
kan atau
tidak jelas
|
|
|
|
Jumlah
|
9
|
27
|
18
|
9
|
|
Aspek
|
Kriteria
|
Bobot
|
Tingkat Kinerja
|
Skor
|
||
Tinggi
(3)
|
Sedang
(2)
|
Rendah
(1)
|
||||
Meringkas
teks hasil observasi
|
Ide
Pokok
|
x
2
|
Menguasai topik tulisan;
substantif; pengembangan teks
observasi lengkap;
relevan dengan topik yang
dibahas
|
Cukup menguasai permasalahan;
cukup memadai; pengembangan
observasi
terbatas; relevan dengan topik
tetapi kurang
terperinci
|
Penguasaan permasalahan
terbatas; substansi kurang;
pengembangan topik
tidak
memadai
|
|
Makna
Kata
|
x 3
|
Penulisan kata
dalam kalimat paham betul maknanya
|
1 kesalahan dalam
memaknai kata dalam kalimat
|
3 kesalahan dalam
memaknai kata dalam kalimat
|
|
|
Jumlah
|
5
|
15
|
10
|
5
|
|
V. Pelaksanaan Penelitian
Lembar Validasi Instrumen
Anda diminta memilih salah satu pilihan untuk setiap
nomor item validasi sesuai dengan pemahaman Anda tentang instrumen ini.
No.
|
Pernyataan
|
Pilihan
|
||
1
|
2
|
3
|
||
A. ISI
|
||||
1
|
Apakah konten materi pembelajaran yang ditugaskan
kepada siswa, terkait dengan isi kurikulum sebagaimana dinyatakan
dalam tujuan dan sasaran.
|
|
|
|
2
|
Apakah konten materi pembelajaran yang ditugaskan
kepada siswa, tidak terkait dengan isi kurikulum sebagaimana dinyatakan
dalam tujuan dan sasaran.
|
|
|
|
B. BAHASA
|
||||
1
|
Apakah penggunaan bahasa dalam instrumen, mudah dipahami.
|
|
|
|
2
|
Apakah penggunaan bahasa dalam instrumen, tidak
dipahami.
|
|
|
|
C. GRAFIKA
|
||||
1
|
Apakah lay out (huruf, warna, kebersihan) sudah
mendukung untuk memudahkan siswa mengerjakan tugas.
|
|
|
|
2
|
Apakah lay
out (huruf, warna, kebersihan) kurang
mendukung untuk memudahkan siswa mengerjakan tugas.
|
|
|
|
Saran:............................................................................................................................................................................................................................
Pekanbaru,
9 April 2014
Validator,
........................................
DAFTAR
NILAI
Menelaah
dan Merevisi Teks Hasil Observasi
|
Tanggal:
..................................................
|
|||||
No.
|
Nama
|
NIS
|
Nomor
Tugas
|
Jumlah
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
|
|
|
|
|
|
12.
|
|
|
|
|
|
|
13.
|
|
|
|
|
|
|
14.
|
|
|
|
|
|
|
15.
|
|
|
|
|
|
|
16.
|
|
|
|
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
|
|
|
|
|
Skor Akhir = Skor Perolehan x
100
Skor Maksimal
DAFTAR NILAI
Meringkas
Teks Hasil Observasi
|
Tanggal:
..................................................
|
|||||
No.
|
Nama
|
NIS
|
Nomor
Tugas
|
Jumlah
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
|
|
|
|
|
|
12.
|
|
|
|
|
|
|
13.
|
|
|
|
|
|
|
14.
|
|
|
|
|
|
|
15.
|
|
|
|
|
|
|
Skor Akhir = Skor Perolehan x
100
Skor Maksimal
DAFTAR
PUSTAKA
Atmazaki.
2013.
Penilaian Alternatif dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Padang:UNP Press.