Menuntut Ilmu
Oleh : MISDIANTO, S.Pd
Guru SMA Negeri Plus Provinsi Riau
“Menuntut ilmu itu hukumnya wajib
bagi setiap muslim, waktunya adalah dari buaian ibu (bayi), sampai masuk liang
kubur” (Hadits Rasullulah SAW).
Dari
bunyi hadits di atas, sangat jelas sekali perintahnya, bahwa dalam Islam
menuntut ilmu hukumnya adalah wajib.
Artinya adalah, jika dikerjakan dan dilaksanakan kita akan mendapat pahala dan jika diabaikan atau tidak
dilaksanakan kita akan mendapat dosa.
Jadi, kita sebagai seorang Muslim, marilah memanfaatkan kesempatan hidup yang
diberikan oleh Allah SWT untuk menyegerakan menuntut ilmu yang benar. Benar
dalam artian, sesuai dengan Alquran dan Hadits Shahih dari Rasullulah SAW agar
kita memperoleh petunjuk dan kebenaran. Semoga kita termasuk dalam golongan
orang-orang muslim yang beruntung kelak jika kita mati. Hal ini dipertegas oleh
sebuah kata pepatah bahwa kesempatan baik itu jarang sekali yang datang dua
kali.
Waktu untuk menuntut ilmu ialah
sejak manusia di lahirkan dan berakhir pada saat manusia meninggal dunia. Orang
Barat menyebutnya “Long Life Education” (pendidikan seumur hidup).
Orang yang menuntut ilmu akan diberikan pahala yang sangat besar, seperti sabda
Rasullulah SAW yang terdapat dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan lain-lain
dari sahabat Abu Hurairah yang artinya: “Barangsiapa
berjalan di suatu tempat guna menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga.”
Perintah menuntut ilmu tidak
dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini terdapat dalam hadist Nabi
Muhammad SAW yang berbunyi: “Menuntut
ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan”
(HR. Ibnu Abdulbari). Dari hadist tersebut, kita memperoleh pengertian bahwa
Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan,
mengetahui segala kemashlahatan dan jalan kemanfaatan, menyelami hakikat alam,
dapat meninjau dan menganalisis segala pengalaman yang didapati oleh umat yang
lalu, baik yang berhubungan dangan ‘aqaid dan ibadat. Atau baik yang
berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup. Hal yang
paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri
individu ke arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan
perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu. Maka dari pemaparan di
atas, dapat simpulkan oleh penulis bahwa menuntut ilmu adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang
lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan
meninggalkan kebodohan.
Dalam pandangan Islam, menuntut ilmu
dianggap sangat penting. Alasannya, karena belajar dalam Islam bertujuan agar
kita dapat ilmu untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat.
Hal-hal penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh
dan Insya Allah dapat menjadi pegangan kita selama hidup di dunia yaitu dengan
ilmu kita dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidup.
Ilmu yang kita peroleh dapat
disimbolkan sebagai bunga-bunga ibadah. Maksudnya, kita harus memahami untuk
apa kita hidup di dunia ini. Allah menciptakan makhluknya hanya untuk beriman
dan bertakwa kepada-Nya. Jadi, semua hal di dunia yang telah dan akan kita
lakukan, semua ditujukan hanya pada Allah. Cara-caranya adalah dengan
senantiasa melakukan perbuatan baik. Apa itu perbuatan baik? Perbuatan baik
yaitu semua pikiran, perkataan dan tingkah laku yang berniat baik, dan
dilakukan dengan sikap-sikap terpuji untuk menciptakan kedamaian dan keindahan
dalam hidup.
Dengan ilmu yang baik akan
mencerminkan akhlah mulia. Maksudnya, bahwa ilmu mengandung tatanan-tatanan
yang sistematis dan mampu membentuk karakter seseorang. Seperti apa ilmu yang
dimiliki seseorang maka seperti itulah kira-kira cerminan akhlaknya. Insan
muslim yang berilmu pasti akan memperlihatkan bentuk tingkah laku dan perkataan
yang dapat diterima oleh akal sehat dan mencerminkan kesopanan serta pribadi
yang baik. Misalnya, dalam bersikap disiplin, rajin, ramah, sopan, penyayang,
suka menolong. Hal-hal tersebut merupakan sikap seorang yang memiliki akhlak
baik dan berilmu. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa meningkatkan ilmu
yang kita miliki dan mengembangkannya untuk masa depan. Dengan demikian, kaum
muslim dapat memberi contoh akhlak yang baik bagi semua umat manusia di muka
bumi ini.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi
umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa lebih indah, yang susah
akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam menjalankan ibadah
kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu
yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu, dengan mengamalkan ilmu di
jalan Allah SWT merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat
memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah SWT. Dia sangat mencintai
orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu yang didasarkan atas iman
akan diangkat derajatnya, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Kebahagian di dunia dan akhirat akan
dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu yang dimanfaatkan. Manfaat ilmu
pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain: Pertama, ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan
membimbimg manusia kepada jalan yang benar. Kedua,
orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang
yang mulia beserta orang-orang yang beriman. Ketiga, ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup
menuju kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani. Terakhir, keempat, ilmu merupakan alat untuk
membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Hal yang dijelaskan di atas, diperkuat oleh hadits nabi, yakni: “Barangsiapa
yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu” (HR.
Thabrani).
Di dalam menuntut ilmu, seseorang
perlu menggunakan cara-cara yang efektif dan efisien sehingga setelah menuntut
ilmunya nanti, ilmunya barokah, bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, dan
masyarakat pada umumnya. Ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dan
dilakukan oleh para penuntut ilmu, antara lain seperti: ikhlas karena Allah
SWT, dalam keadaan suci, berakhlak mulia, meninggalkan hal-hal yang tidak
bermanfaat, meminta pertolongan Allah SWT, istiqomah, dan sabar.
Akhirnya, penulis mengharapkan kita
bersama untuk marilah kita senantiasa menuntut ilmu yang bermanfaat dan
mengajarkan ilmu kepada orang lain sebagai sedekah. Moga kita termasuk golongan
orang-orang yang selalu mendekatkan diri dalam beribadah dan bertakwa kepada
Allah SWT. Amin, ya Robbal Alamin.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar