Selasa, 08 Desember 2015
Kamis, 26 November 2015
Minggu, 05 April 2015
Ketika Stress
Ketika Stress
|
Tokoh-tokohnya :
Rais
Fadillah sebagai bapak Ani
Fany
Fenissa sebagai ibu Ani
Maya
Safitri sebagai Ani
Fajar
Husein sebagai teman sekelas Ani
M. Rafli
Fadhillah sebagai teman sekelas Ani
Pada suatu hari, terjadi percekcokan antara Pak Rais dan Buk
fanny karena masalah keluarga. Tiba-tiba Pak Rais datang dalam keadaan mabuk
dan membawa sedikit uang.
Buk Fanny : “Darimana aja kamu ?
Trus uangnya Cuma segini ? Mana yang lain ? Kamu buat pakai apa aja ? Kata kamu
ini cukup ? Buat anak kamu aja gak cukup, apalagi buat aku ?”
Pak Rais : “Kamu pikir gak susah cari uang itu ?
Kamu tu taunya minta uang, uang, dan uang aja. Ngurus anak aja gak becus.”
Tiba-tiba Ani pulang dari sekolah dan melihat pertengkaran
orang tuanya.
Ani : “Papa
..... Mama ..... Cukuuuuuuuuuup! Ani bosan melihat papa mama berantam terus, Ani benci papa mama.”
Pak Rais :
“Diam kamu nak! Ini masalah papa dengan mamamu.”
Ani : “Haaa,
papa jahatt!
Kemudian Ani langsung berlari keluar dari rumah
Buk Fanny ; “Apa yang telah kamu
lakukan kepada Ani ? Dia tidak tau apa-apaa. Ini semua salah kamu (dengan nada
sangat emosi)
Ani sangat kecewa pada orang tuanya, Ani kabur dari rumah dan
duduk dekat sebuah halte. Ani termenung dan sangat stress. Tiba-tiba
Rafli,teman sekelas Ani, datang dan memberi solusi untuk Ani.
Rafli : “Hai
Ani, ada apa ? Kamu kelihatan sedih, kamu ada masalah ? Cerita aja, mana tahu mana tahu aku ada solusi ?”
Ani : “Aku
stress. Aku benci sama papa mama. Aku butuh solusi.”
Rafli : “
Tak usah terlalu dipikirkan, badai petir berlalu. Coba anggap masalah itu tidak
ada. Pasti kamu bisa. Aku pergi dulu
ya. Samapai ketemu besok.”
Ani :
“Terima kasih ya.”
Setelah Rafli pergi, Fajar teman sekelas Ani datang
menghampiri Ani.
Fajar : “Hai
Ani, ada apa ? Kamu kelihatan sedih, kamu ada masalah ? Cerita aja, mana tahu mana tahu aku ada solusi ?”
Ani : “Aku
stress. Aku benci papa mama. Aku butuh solusi.”
Fajar :
“Dari buku yang kubaca, aku punya beberapa tips yang bisa menghilangkan stress
yaitu menulis pikiran yang mengganggu,
membuat daftar solusi berupa tindakan. Lakukan relaksasi
dan percaya diri serta berpikiran positif.”
Ani :
“Terima kasih ya atas tips-tiipsnya, ini semua sangat membantu.
Ani pun kembali pulang kerumah, dengan terkejutnya Ani
melihat papa mamanya telah akur dan menantikannya
T A M
A T
|
PENIPUAN TRAGIS
Naskah Drama
Rini Astuti : sebagai istri Een
Een sunarman : sebagai Suami Rini
Risky Ardiansyah : sebagai Agen Penipu
Nahya Rahmatul Ariza : sebagai Agen penjual rumah
PENIPUAN TRAGIS
Pada suatu desa, hiduplah sepasang suami istriyang bernama
Rini dan Een. Mereka hidup disebuah rumah kecil.pada suatu hari Een menyerahkan
gaji ertama dan uang tabungannya kepada istrinya.
Een : “ Bu, ini gaji pertama bapak ditambahdengan hasil
bapak menabung selama ini. Kira-kira uang ini mau di pake buat apa ya Bu ?”
Rini:”Alhamdulillah ya pak. Gimana kalau uangnya kita pake
buat beli rumah pak?”
Een :” beli rumah bu
? emang kenapa dengan rumah kita sekarang ?”
Rini :” kan bapak tau, rumah kita sekarang udah banyak yang
rusak ddan udah bocor di sana-sini”.
Een :” Ya, udah deh Buk, kalo itu yang ibu mau. Jadi gimana
kita akan membeli rumahnya ?”
Rini :” gimana kalo hari ini kita keliling dan mencari agen
yang bisa membantu kitapak ?”
Een :” oh iya buk, ide bagus tu buk. Yaudah ayo kita
berangkat!”
Rini :”ayo pak”.
Dan akhirnya mereka pun keliling dan mencari agen yang bisa
membantu mereka untuk membeli rumah. Kemudian mereka mendapatkan agen yang bisa
membantu mereka.
Een :” assalamualaikum pak ?”
Rizky :” waalaikumsalam pak.ada apa ya pak ?”
Rini :” begini pak, saya dan suami saya ingin membeli rumah,
sepertinya bapak bisa membantu kami ya pak ?”
Rizky :” oh benar sekali bu. Ibi datang ketempat yang benar
. sya bisa membantu ibu dan bapak untuk membeli rumah. Ini adalah beberapa
rumahyang bisa ibu pilih”.
Een :” oh iya pak, kami akan memilih dulu ya pak ?” (sambil
melihat-lihat buku yang berisi gambar-gambar rumah )
Rini :” pak, yang ini kayaknya bagus pak?”
Een :” oh iya buk, yaudah kita ambil yang ini aja ya buk?”
Rini :” iya pak “.
Een :” pak, kami akan memilih yang ini saja ya pak.
Kira-kira harganya berapa ya pak ?”
Rizky :” wah,pilihan yang bagus pak. Ini harganya murah.
Lokasinya bagus dan strategis. Bapak
cukup membayar uang DP nya saja pak sebanyak 150 juta”.
Een :” kok mahal sekali ya pak ?”
Rizky :” itu karena lokasinya yang bagus buk. Jarang- jarang
lo pak ada rumah semurah ini.”
Een :” (sambil berbicara dengan istrinya ) Buk gimana ini ?”
Rini :” yaudah deh pak,kita ambil aja”.
Een :” ya udah pak, saya ambil rumah yang ini pak . kapan
kami bisa melihat rumahnya pak?”
Rizky :” besok sudah bisa bapak lihat rumahnya “.
Een :” terimakasih ya pak. Ini uangnya “.
Rizky :” iya pak sama-sama”.
Akhirnya suami istri itupun pulang danakan melihat rumah
yang mereka beli. Keesokan harinya mereka pergi melihat lokasi rumahnya. Namun
ternyata mereka ditipu oleh agen tersebut. Ternyata agen tersebut adalah penipu
yang telah lama menjadi buronan polisi.
Een :” ini bener alamatnya buk, tapi kok gak ada apa-apa ya
pak. Rumahnya mana ?”
Rini :” wah berarti
kita udah di tipu pak ?”
Een:” yuk kita kerumah agen itu buk ?”
Rini :” ayo pak”.
Een :” rumahnya kok disita ya buk ?”
Tiba-tiba ada ibu-ibu kompleks
Rini :”buk,agen yang tinggal disini kemana ya buk ?”
Ibu-ibu :” walah buk, ini kan rumah buronan polisi buk. Tadi
pagi udah di kepung oleh polisibuk?”
Rini :” oh makasih ya buk”.
Akhirnya merekapun piulang dengan sangat kecewa. Akhirnya
sang istri mengusulkan untuk membeli rumah lagi. Dan sang istri berkeliling
kota mencari rumah yang ingin di jual.dan langsung menghubungi pemilik rumah
tersebut dan bertemu dengan pemili rumah tesebut.
Rini :” oh ini pemilik rumah ini ya bu ?”
Nahya :” iya buk, mari kita masuk
dan bicarakan di dalam .”
Dan buk rini pun menceritakan
kronologinya penipuan tersebut kepada nahnya. Dan Nahya pun memberi tips dan
trik untuk membeli rumah yang baik dan benar.
Nahya :” jadi begini bukjika
ingin membeli rumah pilih lokasi yang baik,pertimbangkan bentuk rumah, harga
dan cicilan dan gunakan lah jasa agen. Selain itu luas rumah juga harus di
pertimbangkan”.
Rini :”oh iya terimakasih ya
buk”.
Akhirnya buk Rini pun membeli
rumah buk Nahya dan memulai kehidupan baru bersama suaminya dirumah barunya.
Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Ditilang?
Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Ditilang?
Suatu hari, Wawan sedang
berkendara dengan mobil bersama Jihan.
Wawan : Ngeeeng ngeeeeeeng ngeeeeeeng
Jihan : Pelan-pelan aja dong bang!
Wawan : Kan yang nyetir kamu!
Jihan : Oh iya.
Tiba-tiba
mereka dihentikan oleh polisi lalu lintas.
Polisi : Stop, anda mau kemana?
Wawan : Pergi, pak.
Polisi : Apa? Anda memerintahkan saya untuk pergi?
Wawan : Bukan, maksudnya saya mau pergi, Pak.
Polisi : Ohh, begitu. Anda ditilang!
Wawan : Aaaaappppaaaaa!!
Wawan tidak
tahu apa yang harus dilakukan. Tiba-tiba, datanglah seorang narator.
Dzaki : Anda
ditilang? Kalau bapak ditilang, yang pertama kali harus bapak lakukan adalah
KENALI PETUGASNYA!
Wawan : Hai!
Polisi : Hai juga!
Wawan : Nama kamu siapa?
Polisi : Dicky,
kamu?
Wawan : Aku Wawan.
Polisi : Kamu aku
tilang ya?
Wawan : Kamu kok gitu sih
sama aku, kita kan baru kenalan.
Polisi : Oh iya ya.
Wawan : Aku pergi dulu ya?
Polisi : Gak boleh, kamu kan ditilang.
Wawan : Oh iya.
Lalu, datanglah
seorang pembaca berita.
Indah : Cobalah mengenali nama
dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai
kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi penting
apabila polisi bertindak di luar prosedur. Jangan hentikan kendaraan Anda jika
ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas
Lalu,
narator kembali kesana.
Dzaki :
Kalau gagal, anda harus menggunakan cara kedua, PAHAMI KESALAHAN ANDA!
Wawan :
Sebenarnya salah aku apa, sih?
Polisi :
Kamu gak pake helm.
Wawan :
Kan aku di mobil.
Polisi :
Oh iya.
Wawan :
Jadi, salah aku gak ada kan?
Polisi :
Ada dong.
Wawan :
Apa?
Polisi :
Gak tau. Bukan urusan aku.
Wawan :
Kan kamu polisinya.
Polisi :
Oh iya.
Dan pembaca beritapun
kembali membacakan berita.
Indah : Tanyakanlah apa kesalahan Anda,
pasal berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing
masyarakat, polisi harus menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan
tersebut tidak terulang kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga
harus berdasarkan hukum yang berlaku.
Narator
kembali lagi.
Dzaki :
Masih gagal? Gunakan cara ketiga PASTIKAN TUDUHAN PELANGGARAN!
Wawan :
Aku butuh kepastian, nih.
Polisi :
Untuk apa?
Wawan :
Tuduhan aku.
Polisi :
Tuduhan apa?
Wawan :
Tuduhan dari kamu. Kamu lupa ya? Kamu gak peka banget sih! (tampar)
Polisi :
Oh, gitu ya, aku minta maaf ya.
Wawan :
Iya.
Lagi-lagi, datanglah
pembaca berita.
Indah : Pengendara sudah selayaknya
mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi
menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri,
Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.
Dan narator
pun kembali lagi.
Dzaki : Gagal lagi? Pakailah cara
ketiga, JANGAN SERAHKAN KENDARAAN ATAU STNK ANDA BEGITU SAJA!
Polisi : Aku boleh minta STNK kamu?
Wawan : Gak boleh, ini kan punya aku.
Polisi : Gak peduli, pokoknya aku
mintaaa!
Wawan : Gak boleh!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Minta!
Wawan : Enggak!
Polisi : Mintaaaaa!
Wawan : Enggaaaaaaak!
Tiba-tiba,
datang seorang pembaca berita.
Indah : Polisi tidak berhak menyita
kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil
tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat
menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah
SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan oleh polantas!
Untuk
terakhir kalinya, datanglah narator.
Dzaki :
Masih gagal juga?! Pakai cara terakhirlah! TERIMA ATAU TOLAK TUDUHAN!
Wawan :
Tuduhan kamu aku tolak!
Polisi :
Kenapa? Salah aku apa?
Wawan :
Aku gak peduli, pokoknya aku gak mau!
Polisi :
Kenapa? Kamu kok jahat sih.
Wawan :
Biarin, yang penting aku bebas.
Polisi :
Kamu jahat! Kamu gak ngertiin aku!
Wawan :
Biarin!
Polisi : Padahal selama ini aku udah
perhatiin kamu, ngasih kamu makan sampai kamu jadi begini. Nih, gak sudi aku
ngasih surat ini! (melempar surat ke Wawan, lalu lari)
Wawan : Hah, surat apa ini?
“Dear Wawan
Sebenarnya selama ini aku
selalu perhatiin kamu, selama kamu selalu melewati jalan ini, selama itu pula
aku perhatiin kamu. Tapi kamu gak pernah merhatiin aku. Aku beri kamu surat ini
untuk menyatakan kata-kata yang telah lama kupendam ini. Kalo kamu itu GENDUT
SEKALI.
Polisi”
Tiba-tiba, si pembaca
berita datang lagi.
Indah : Setiap pengemudi mempunyai dua
alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima
atau menolak tuduhan tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia
membayar denda ke bank. Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda
tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas itu. Di baliknya terdapat
bukti penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau kendaraan
yang ditahan dapat diambil jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda.
Jika menolak tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi
surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk
mengikuti sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5—12 hari. Barang
sitaan baru dapat dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.
Wawan akhirnya sadar,
bahwa polisi itu perhatian kepadanya. Namun, semua itu hanya disia-siakannya.
Akhirnya Wawan hidup sengsara selamanya.**
Langganan:
Postingan (Atom)