Bakwan
Pemeran :
·
Hafizh Pradipta B sebagai
Penjual Bakwan nakal
·
Maulina Tri A sebagai reporter
·
M. Zukri Alwalidani sebagai
Presenter
·
Puti Indah Julito sebagai
Dokter
·
Robbi Nanda sebagai Penjual
bakwan baik
Z :
kembali lagi bersama saya zukri, dalam gillete investigasi
Kali ini kita akan mengupas kisah-kisah yang
dianggap tabu dan layak diperbincangkan setajam gillete..............
Tentunya kita sudah tidak asing lagi, dengan
makanan yang satu ini,,, yak bakwan
Makanan yang lezat dan nikmat ini, tentunya
menjadi favorit anda dan keluarga dirumah.
Tapi percayakah anda jika makanan nan lezat ini
telah ternodai oleh oknum-oknum nakal, ynag hanya memikirkan kepentingan diri
sendiri.bakwan yang kita kenal ternyata memiliki kandungan berbahaya yang dapat
mengancam nyawa buah hati anda. Apa sajakah zat yang tekandung, dan bagaimana
proses pembuatannya? Jangan kemana-mana tetap di Gillete investigaci......
Perkembangan teknologi makin mempermudah
oknum-oknum nakal untuk measarkan ba
M :
yak, pemirsa, kembali lagi bersama saya maulina TAD, disini saya sudah berada
di pusat penjualan bakwan berbahaya bersama salah seorang pedagang bakwan
instan.
H :
awalnya saya sering rugi, karena dagangan saya selalu bersisa. Nah dari situ
saya coba berfikir, gimana caranya agar bakwan yang bersisa bisa dijual lagi.
Setelah search-ing di google dan melakukan beberapa penelitian di labor, saya
menemukan sebuah senyawa yang dapat merubah bakwan basi, menjadi seperti baru
digoreng. Senyawa itu adalah C6H24Br3Si37
atau saya sebut dengan BOROKS. Senyawa tersebut dapat membuat bakwan jadi
baru lagi.
M :
berapa keuntuntungan yang anda peroleH setelah menggunakan boroks tersebut?
H :
yang awalnya hanya 10.000 perhari, kini saya bisa mendapat 100.000 perharinya.
Karena saya tidak perlu khawatir lagi jika bersisa.
M :
wah,, bisakah anda perlihatkan proses pembuatannya?
H :
ya, monggo buk..
1.
Pertama,
kumpulkan semua bakwan yang tidak habis dalam satu wadah.
2.
Lalu masukan
1 sendok boroks kedalam wadah tadi. Boroks ini saya buat sendiri di lab saya.
3.
Aduk
sebentar, lalu Tunggu selama 5 menit,
4.
Setelah 5
menit, dapat dilihat perubahannya.
5.
Nah untuk
menarik minat pembeli, khususnya ank-anak. Bakwan tadi kita braso agar terlihat
lebih menarik.
Setelah itu bakwan siap untuk dijual kembali.
M :
baiklah terima kasih mascool.
Di labor ITB
M : saya sudah berada di
labor Institut Tekhnologi Bandung, dan disamping saya sudah ada seorang dokter
penyakit dalam, ibu puti.Bisa tolong di jelaskan buk???
P : Dari 10 sampel yang kami
uji,11 diantaranya positif mengandunng braso dan boroks.bahan bahan berbahaya
ini dapat menyebabkan pusing,keseleo,masuk angin dan susah buang air besar
selama 1 bulan.dan apabila di konsumsi terus menerus akan menyebabkan
kematian.Untuk membedakan bakwan berbahaya dan tidak
M : Terima kasih kepada ibu
Puti,ternyata tidak semua pedagang mempunyai akal bulus dan menghalalkan segala
cara,masih ada pedagnag yang shaleh,baik hati,rajin menabung dan tidak
sombong,mari kita ke tempat pak Roby berjualan.Permisi Bang
R : Iya ada apa
M : kami dengar anda adalah
salah satu pedagan bakwan paling fenom di kompleks ini. kami dari tim
investigasi setajam gillete ingin bertanya bagaimana cara membuat bakwan yang
baik dan benar itu pak.
R : Oh, boleh boleh. Ikut
saya kemari.
1.
Siapkan tepung, air secukupny, garam, sayur seperti kol dan wortel.
2. Campur tepung dengan air dan
aduk rata.
3. Tambahkan garam secukupnya
4. Masukan potongan kol dan wortel
yang sudah di potong kecil-kecil
5. Panaskan minyak dan goring
adonan bakwan hingga warnanya menguning.
6. Bakwan siap untuk di
perjualbelikan.
M : wah, cukup mudah ya pak? Mudah dan aman. Halal kan?
R :
tentu saja.
M :
Bagaimana dengan penghasilan anda? Karena pedagang nakal pada umumnya selalu
merasa
Tidak merasa untung dengan membuat makanan
aman konsumsi.
R : ya,mereka itu hanya ingin cepat
dapat hasil saja. Saya berjualan ingin mencari nafkah dan saya tidak ingin uang
hasil jerih payah saya berasal dari uang haram. Walaupun awalnya sulit, saya tetap percaya kesabaran saya ini pasti akan di balas oleh
Yang Maha Kuasa. Amin. Eh,
Tadi saya ngomongnya keren kan?
M : Baiklah. Itu adalah kalimat yang cukup inspiratif kreatif
dan inovatif dan saya harap pedagang seperti Pak Robbi masih belum punah dari
dunia ini, Amin. Baiklah, saya Maulina TAD, kembali ke studio.
Z : Sungguh, bakwan adalah makanan murah meriah dengan
banyak peminatnya. Namun, memang manusia itu adalah makhluk yang tidak kenal
puas sehingga pedagang makanan murah meriah ini dijadikan pembunuh untuk kita
semua. Jadi, pintar-pintarlah anda-anda untuk memilih bakwan jika ingin selamat
dunia akhirat. Karena jelas, di antara pedagang-pedagang nakal yang bertebaran,
pedagang seperti Pak Robbi masih belum sirna dari bumi yang kita cintai ini.
Seperti kata pepatah, ada udang di balik bakwan. Demikian dari saya, M Zukri
Alwalidani, terima kasih dan sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar