Sabtu, 08 Juni 2013

ARTIKEL HASIL PENELITIAN (dImodifikasi dari Skripsi: Misdianto)



ARTIKEL HASIL PENELITIAN
Dimodifikasi dari Skripsi dengan Judul:

Sikap Aspek Kognitif Bidang Jurnalistik: Studi Deskriptif Analitik
 Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
(Artikel Hasil Penelitian ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
 Mata Kuliah Menulis Ilmiah)
Pengampu : Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd


Disusun oleh:

MISDIANTO
NIM 1209077





PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, penulis masih diberikannya kesabaran dan ketabahan dalam menyelesaikan artikel hasil penelitian ini tepat pada waktunya yang telah ditentukan. Adapun sebagai dosen pembimbing adalah Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd.
            Tujuan dari penyusunan artikel hasil penelitian ini adalah hendak memenuhi tugas mata kuliah menulis ilmiah yang telah diberikan dosen pembimbing, agar kami lebih memahami kiat-kiat menulis ilmiah yang sebenar-benarnya. Sebelumnya penulis menyadari bahwa di dalam artikel hasil penelitian ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam tulisan yang dibuat oleh penulis, untuk itu penulis meminta maaf.
            Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih dan mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah kami demi penyempurnaan dan perbaikan artikel hasil penelitian ini selanjutnya. Semoga artikel hasil penelitian ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.


                                                                                                          Pekanbaru,  Juni 2013
                                                                                                                        Penulis


                                                                                                                       Misdianto
                                                                                                                    NIM 1209077










DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
                         
Pendahuluan............................................................................................... 5
Metode ........................................................................................................ 10
Hasil Penelitian ........................................................................................ 12
Pembahasan  ...............................................................................................15
Kesimpulan dan Saran  ............................................................................16
Daftar Rujukan......................................................................................... 17
                                                          












ARTIKEL HASIL PENELITIAN
Dimodifikasi dari Skripsi dengan Judul:

Sikap Aspek Kognitif Bidang Jurnalistik: Studi Deskriptif Analitik
 Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
(Artikel Hasil Penelitian Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Menulis Ilmiah)

MISDIANTO
NIM 1209077

Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Padang



Abstrak: Hasil penelitian ini bertujuan mengetahui untuk mendeskripsikan sikap aspek  kognitif bidang jurnalistik: studi deskriptif analitik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Hasil penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau pada mahasiswa S1 di tahun akademis 1997/ 1998. Dalam hasil penelitian ini, untuk memperoleh data dalam penelitian dipakai teknik tes. Tes yang dimaksud adalah tes pengetahuan jurnalistik yang berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan empat kemungkinan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap aspek kognitif bidang jurnalistik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau berada pada ambang batas minimum untuk bersikap positif (51%) yaitu pada skor rata-rata 25,77 atau 51,54%.  Untuk bersikap positif dapat diperoleh dengan baik melalui kegiatan membaca berbagai buku yang berkaitan dengan materi sikap kognitif itu.

Key Works:   pers, jurnalistik, kognitif, Indeks Prestasi (IP), Indeks Prestasi Komulatif
                      (IPK), Nilai Evaluasi Murni (NEM).
Pendahuluan
            Pers merupakan media pendukung penyebaran informasi, salah satunya adalah informasi pembangunan. Dengan begitu, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai dapat diketahui oleh masyarakat luas. Seperti yang disebutkan Atmadi (1985:25) bahwa pers dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena pers lahir untuk memenuhi hajat masyarakat yakni untuk memperoleh informasi secara terus menerus mengenai peristiwa-peristiwa besar kecil yang terjadi.
            Assegaff (1991: 9) menyebutkan bahwa dalam dalam abad modern sekarang ini, kehidupan masyarakat tidak lagi dapat dilepaskan dari jurnalistik dan pers. Dengan kata lain, manusia modern tidak lagi dapat hidup tanpa menghadapi suguhan pers yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.
            Selanjutnya, Abrar (1995:65) menyebutkan bahwa salah satu akibat globalisasi yang melanda Indonesia adalah terjadinya pelipatan kecepatan perkembangan teknologi komunikasi yang pada gilirannya melahirkan sinergi informasi. Implikasinya masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar sudah menganggap informasi dan teknologi sebagai komoditas dan sumber strategis.
            Memang abad sekarang adalah abad informasi dan komunikasi karena kita berada di tengah-tengah pertumbuhan dan perkembangan yang semakin cepat. Peralihan dari pertanian ke industry langsung menuju era informasi dan dari teknologi sederhana terus berhadapan dengan teknologi canggih (Abdullah, 1992:2). Kemudian, Yurnaldi menyebutkan pula bahwa dunia sudah memasuki era informasi dan kita tidak luput dari pengaruhnya. Untuk menjadi bangsa yang jaya kita harus cekatan dalam menghimpun, mengambil kembali, menyeleksi, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara cerdas (1992:2).  
            Kegiatan pers di Indonesia dikenal dengan sebutan Pers Pancasila dan Pers Pembangunan. Pers Indonesia adalah Pers Pancasila dalam arti pers yang berorientasi, sikap, dan tingkah lakunya berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan, Pers Pembangunan adalah Pancasila dalam arti mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam pembangunan berbagai aspek kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk pembangunan pers itu sendiri (Abdullah, 1992:132). Dengan kata lain, pers nasional merupakan alat perjuangan dan pembangunan, penerangan, hiburan, kontrol sosial sekaligus sebagai penyalur dan pembentukan pendapat umum. Ini dapat kita lihat pada GBHN 1988 dalam Abdullah yang dirumuskan “Dalam rangka meningkatkan peranan pers dalam pembangunan perlu ditingkatkan usaha pengembangan pers yang bebas dan bertanggung jawab yaitu pers yang dapat menjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang obyektif dan edukatif, melakukan kontrol sosial yang kontruksi, menyebarkan aspirasi rakyat dan memperluas komunikasi dan partisipasi masyarakat (1992:133).
            Kebebasan pers di Indonesia bersumber dari konstitusi Negara yaitu UUD 1945 yang memberikan  jaminan kemerdekaan terutama yang tercantum dalam pasal 28, berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan da sebagaina ditetapkan dengan undang-undang.
            Berbicara tentang kehidupan pers berarti kita juga tak terlepas membicarakan dunia jurnalistik (kewartawanan). Kewartawanan di Indonesia tergabung dalam suatu organisasi profesi yakni Persatuan Kewartawanan Indonesia (PWI). Sedangkan, dalam menjalankan tugasnya seorang wartawan harus mematuhi Kode Etik Jurnalitik sebagai rambu-rambu profesi yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut.
            Assegaff (1991:17) menyebutkan bahwa wartawan sebagai suatu profesi merupakan suatu profesi merupakan suatu pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan. Selanjutnya, Junaedhie menyebutkan pula bahwa wartawan merupakan bidang pekerjaan yang banyak memetik keuntungan. Salah satunya dapat mengakrabi manusia dengan berbagai sifat dan wataknya, dari kalangan bawah sampai ke pejabat tinggi (1993: viii).
            Wartawan adalah manusia yang melakukan kegiatan sehari-hari sebagai pencari dan pemburu berita, pengumpul berita, pembawa berita, penyusun berita, penyiar berita, pengajak berpikir, tukang ingatkan (kontrol), serta tukang hibur dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai medianya atau alatnya (Abdullah, 1992:16).
             Pada penelitian ini sikap adalah suatu yang memiliki obyek dan sekaligus komponennya. Obyek sikap dalam penelitian ini adalah bidang jurnalistik. Sedangakan komponen sikap yakni: (1) kognitif (pengetahuan), (2) efektif (perasaan), menyangkut perihal suka-tidaknya atau setuju-tidaknya seseorang terhadap obyek sikap, dan (3) konatif (kegiatan), menyangkut perihal berbuat-tidaknya atau bertindak-tidaknya seseorang terhadap obyek sikap (Razak, 1994:7). Sikap yang diteliti oleh penulis dibatasi pada satu aspek saja yaitu aspek kognitif. Penentuan aspek ini atas pertimbangan bahwa aspek yang dimiliki mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya bervariasi. Penelitian sikap aspek kognitif bidang jurnalistik ini juga dibatasi pada mahasiswa S1 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Riau tahun akademis 1997/1998.
            Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan sikap aspek kognitif bidang jurnalisik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau dan untuk mendeskripsikan sikap aspek kognitif bidang jurnalisik mahasiswa S1 menurut Indeks Prestasi,  Indeks Prestasi Komulatif,  status SLTA, dan Nilai Evaluasi Murni (NEM).
            Peneliti di dalam pemaparan penelitiannya, menetapkan kajian teoritik yaitu, pertama, teori mengenai pentingnya memiliki sikap aspek kognitif. Menurut Mueller (1992:23) mengatakan bahwa aspek kognitif sebagai salah satu komponen sikap merupakan aspek penggerak perubahan karena informasi yang diterima menentukan perasaan dan kemauan berbuat. Selanjutnya, kedua, tinjauan teoritik tentang sikap. Menurut Mar’at (1984:4) masalah sikap merupakan pusat perhatian dalam menilai seseorang yang sering diidentifikasikan dengan kepribadiannya. Lalu, Newcomb (1978:87) menyatakan bahwa sikap yang terdapat pada diri seseorang memiliki dua arah, positif atau negatif. Pada arah positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu, sedangkan pada sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu (Saryono, 1982:104).
            Sikap memiliki empat ciri pokok yakni: (1) bahwa sikap dapat merupakan suatu kondisi dan dapat dibentuk; (2) dapat timbul konflik dalam memiliki kesediaan bertindak; (3) memiliki fungsi yang berarti bahwa sikap merupakan bagian manusia dalam arah tindakannya; dan (4) sikap adalah konsisten dengan komponen kognitif (Mar’at, 1984:15). Berbeda dengan Natawijaya (1978:34) mengungkapkan bahwa sikap merupakan kesediaan mental individu yang memengaruhi, mewarnai, bahkan menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon terhadap obyek atau situasi yang mempunyai arti baginya.
            Teori jurnalistik merupakan obyek sikap aspek kognitif, hal ini disampaikan oleh dua orang pakar jurnalistik. Pertama, Abdullah menyebutkan untuk menjadi seorang wartawan yang potensial dan baik hendaklah telah dibekali dirinya sebagai berikut: 1) memiliki kepekaan  pada kejadian-kejadian di sekitarnya; 2) senang menuliskan fakta-fakta yang dilihat dan dirasakan; 3) hormat kepada norma, hokum kesusilaan, dan k ode etik profesi; 4) tidak mudah menyerah sebelum semua fakta diperoleh; 5) berpengalaman luas, cerdas, dan suka membaca; dan 6) sehat dan lincah menghadapi persoalan (1992:2). Seterusnya, kedua, Yurnaldi (1992:14) menyebutkan bahwa seseorang yang ingin menekuni profesi wartawan perlu memiliki beberapa kemampuan dasar sebagai berikut: 1) harus penasaran dan ingin mengorek hal-hal penting yang akan, sedang, maupun telah terjadi; 2) harus menguasai betul bahasa nasional (bahasa Indonesia) dan memahami bahasa jurnalistik dengan baik serta memiliki kemampuan berbahasa asing (terutama bahasa Inggris); 3) harus memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan budaya yang luas; 4) harus mampu melatih disiplin pribadi, cepat, waktu, dan selalu membawa perlengkapan tulis-menulis setiap mencari bahan berita; 5) harus mempunyai ide, gagasan, dan mengetahui serta mencari sesuatu yang menjadi bahan berita, bukan hanya menunggunya terjadi; dan 6) harus memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat dan negara.
            Kajian teoritik berikutnya, ketiga, yaitu tinjauan teoritik tentang kognitif. Menurut Bloom dalam Soekatawi (1995:57) mengatakan bahwa proses kognitif terdiri dari enam tahapan dalam mengukur atau melihat pencapaian dari hal-hal sebagai berikut: (a) tingkat pemahaman pengetahuan; (b) tingkat konfrehensif; (c) kemampuan melakukan aplikasi; (d) kemampuan melakukan analisis; (e) kemampuan melakukan sintesis; dan (f) kemampuan melakukan evaluasi. Lalu, Mar’at mengatakan aspek kognitif merupakan proses mental tertinggi yang terdapat pada diri seseorang yang mencakup: pengetahuan, kesadaran, intelegensi, berpikir, kreasi, logika, berpendapat, menyelesaikan, klasifikasi, hubungan, simbol, dan perencanaan (1984:73). Organisasi kognitif memungkinkan seseorang untuk menyimpan sejumlah besar informasi yang suatu saat dapat digunakan (Newcomb, 1978:46). Gejala pengenalan kognitif dalam garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian: (1) melalui indra; (2) melalui akal. Yang melalui indra dapat dibagi pula  (a) diperoleh dari luar meliputi pengindraan dan pengamatan; (b) diperoleh dari pusat meliputi tanggapan, ingatan, dan fantasi. Adapun yang melalui akal (berpikir) meliputi membentuk pengertian, pendapat, dan keputusan (Ahmadi, 1992:62).
            Aspek kognitif merupakan aspek penggerak perubahan karena informasi yang diterima menentukan perasaan dan kemauan berbuat (Mar’at, 1984:22).  Dikatakan pula bahwa pada dasarnya manusia adalah suatu kumpulan dari sistem interaksi dari komponen ini secara kompleks. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia merupakan suatu sistem kognitif (Mar’at, 1984:74).
            Kriteria penilaian sikap aspek kognitif merupakan kajian teorik, keempat, dalam penelitian ini. Kriteria penilaian sikap kognitif butir tes terletak pada kesanggupan responden memilih salah satu alternatif jawaban, dari empat alternatif yang disediakan. Apabila responden dapat menjawab dengan benar pada setiap item maka responden itu akan digolongkan dalam kategori positif. Sebaliknya, apabila responden tidak dapat menjawab dengan benar pada setiap item yang disediakan maka responden itu digolongkan dalam kategori negatif. Selanjutnya, dibuat tabel distribusi frekuensi untuk menghitung ukuran sikap yang dilengkapi dengan distribusi frekuensi persen. Seluruh anggota sampel dikatakan memiliki sikap aspek kognitif bidang jurnalistik yang positif untuk setiap kriteria sikap apabila persentase mencapai ≥ 50 persen. Jika tidak demikian, dikatan bersikap negatif.
            Adapun harapan peneliti akan hasil dan manfaat penelitian tersebut adalah sebagai antisipasi persaingan lapangan kerja yang begitu ketat di masa datang, maka Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau, patut memberikan mata kuliah alternatif kepada para mahasiswa. Mata kuliah tersebut berkaitan dengan kejurnalistikan yang terdiri dari 20 SKS. Keseluruhan paket jurnalistik itu adalah: Pengantar Jurnalistik (3 SKS), Berita (4 SKS), Bahasa Jurnalistik (4SKS), Keredaksian (4 SKS), Feature dan Fotografi (2 SKS), dan Praktik Jurnalistik (4 SKS).
Metode
            Peneliti merancang metodologi penelitian ini dengan metode deskriptif. Metode ini berguna untuk mendeskripsikan data sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau tahun akademik 1997/1998.
            Peneliti menetapkan populasi penelitian yakni seluruh mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau tahun akademik 1997/1998.  Populasi berjumlah 50 orang mahasiswa. Lalu, sampel penelitian ini ditetapkan menggunakan sampel total yakni seluruh populasi dijadikan sebagai sampel pada mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau tahun akademik 1997/1998. Hal ini dilakukan karena populasi berukuran kecil.
            Mengumpulkan dan mengolah data diperlukan dalam penelitian ini. Alat pengumpul data merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam penelitian. Melalui alat tersebut peneliti dapat menjaring atau memperoleh data sesuai dengan masalah, alat pengumpul data yang bersangkutan harus mencapai tingkat validitas dan reliabilitas tertentu. Guna memperoleh data sikap jurnalitik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau, digunakan alat pengumpul data yang berbentuk tes aspek kognitif. Tes ini berbentuk pilihan ganda. Alasan memilih bentuk tes ini karena tes tersebut merupakan salah satu bentuk dari tes jenis obyektif yang pada saat ini mendapatkan perhatian dan seing digunakan dalam  evaluasi pendidikan.
            Jumlah item tes dalam penelitian ini adalah 56 butir soal. Butir soal tersebut terdiri dari item atau pokok soal berupa pernyataan yang belum lengkap atau kalimat pertanyaan, diikuti oleh 4 kemungkinan jawaban (A, B, C, D) yang merupakan pelengkap atau jawaban atas kalimat pertanyaan tersebut. Dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang tersedia hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling tepat, yang disebut kunci jawaban sedangkan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang lain disebut pengecoh. Tugas responden adalah memilih salah satu di antara jawaban tersebut yang benar atau yang paling tepat.
            Waktu yang disediakan untuk menjawab soal tes tersebut adalah selama 60 menit. Maksud penentuan waktu tersebut adalah agar responden menggunakan waktu yang disediakan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hasil Penelitian
            Analisis penelitian diartikel ini dipaparkan dalam bentuk tabel rekapitulasi. Secara umum dibahas dalam dua aspek, yaitu (1) sikap aspek kognitif bidang jurnalistik dan sikap aspek kognitif bidang jurnalistik menurut variabel bebas.
Tabel 1. Rekapitulasi Sikap Kognitif Bidang Jurnalisik Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau
No.
Ukuran Sikap Kognitif
Frekuensi
Persentase
1.
Positif
34
68
2.
Negatif
16
32

Jumlah
50
100
            Berdasarkan tabel di atas, dikatakan bahwa sikap aspek kognitif bidang jurnalitik adalah positif. Hal ini disebabkan tingginya persentase (68 persen) untuk ukuran sikap yang bersangkutan. Ukuran sikap yang negatif hanya 32 persen.
            Berikut ini ditampilkan pula tabel-tabel hasil perhitungan ukuran statistik menurut Indeks Prestasi (IP),  Indeks Prestasi Komulatif (IPK), status Sekoah LanjutanTingkat Atas, dan Nilai Evaluasi Murni Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sebagai berikut.
Tabel 2. Sikap Kognitif Bidang Jurnalisik Mahasiswa Program Studi Pendidikan
 Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau Menurut Indeks Prestasi
No.
IP
N
S
Harga t
Hitung
Tabel
Tafsiran
1
≤ 2,5
10
29,55
3,03
0,35
± 2,00
sama
2
      >2,5
40
29,08
4,15

Jumlah
50





            IP sampel dipilah atas dua kelompok sampel yaitu kelompok IP ≤ 2,5 dan IP > 2,5. Dari 50 orang sampel terdapat 10 orang sampel yang ber-IP ≤ 2,5 yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 29,55 (51,9%) pada simpangan baku (s) 3,03. Sampel yang ber-IP > 2,5 sebanyak 40 orang yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 29,08 (58,16%) pada simpangan baku (s) 4,15.
            Setelah dilakukan perhitungan uji t diperoleh harga t = 0,35. Harga t tabel pada tingkat kepercayaan 95%  dan derajat kebebasan 48 adalah 2,00. Dengan demikian skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa yang ber-IP ≤ 2,5 dan ber-IP > 2,5 ternyata sama karena memenuhi kriteria -2,00 < 0,35 < + 2,00.
Tabel 3. Sikap Kognitif Bidang Jurnalisik Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Riau Menurut Indeks Prestasi Kumulatif
No.
IPK
N
S
Harga t
Hitung
Tabel
Tafsiran
1
≤ 2,5
9
28,78
3,39
0,34
± 2,00
sama
2
      >2,5
41
29,27
4,04

Jumlah
50






            IPK sampel dipilah atas dua kelompok sampel yaitu kelompok IPK ≤ 2,5 dan IP > 2,5. Dari 50 orang sampel terdapat 9 orang sampel yang ber-IP ≤ 2,5 yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 28,78 (57,56%) pada simpangan baku (s) 3,39. Sampel yang ber-IPK > 2,5 sebanyak 41 orang yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 29,27 (58,54%) pada simpangan baku (s) 4,04.
            Setelah dilakukan perhitungan uji t diperoleh harga t = 0,34. Harga t tabel pada tingkat kepercayaan 95%  dan derajat kebebasan 48 adalah 2,00. Dengan demikian skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa yang ber-IPK ≤ 2,5 dan ber-IPK > 2,5 ternyata sama karena memenuhi kriteria -2,00 < 0,34 < + 2,00.
Tabel 4.  Sikap Kognitif Bidang Jurnalisik Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau
 Menurut Status SLTA
No.
Status SLTA
n
S
Harga t
Hitung
Tabel
Tafsiran
1
Negeri
42
28,38
4,09
0,83
± 2,00
sama
2
   Swasta
8
28,13
2,76

Jumlah
50





            Status SLTA sampel dipilah atas dua kelompok sampel yaitu kelompok kelompok negeri dan swasta. Dari 50 orang sampel terdapat 42 orang sampel yang berstatus negeri memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 29,38 (58,76%) pada simpangan baku (s) 4,09. Sampel yang berstatus swasta banyak 8 orang yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 28,13 (56,26%) pada simpangan baku (s) 2,76.
            Setelah dilakukan perhitungan uji t diperoleh harga t = 0,85. Harga t btabel pada tingkat kepercayaan 95%  dan derajat kebebasan 48 adalah 2,00. Dengan demikian skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa yang ber-SLTA negeri dan swasta ternyata sama karena memenuhi kriteria -2,00 < 0,83 < + 2,00.






Tabel 5.  Sikap Kognitif Bidang Jurnalisik Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau
Menurut Nilai Evalausi Murni 
No.
NEM
N
S
Harga t
Hitung
Tabel
Tafsiran
1
≥ 6
32
29,72
9,44
2,41
± 2,00
sama
2
      < 6
18
22,28
12,37

Jumlah
50





            NEM sampel dipilah atas dua kelompok sampel yaitu kelompok NEM < 6 NEM ≥ 6. Dari 50 orang sampel terdapat 18 orang sampel yang ber-NEM < 6 yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 22,28 (44,56%) pada simpangan baku (s) 12,37. Sampel yang ber-NEM ≥ 6 sebanyak 32 orang yang memiliki skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sebesar 29,72 (59,44%) pada simpangan baku (s) 9,44.
            Setelah dilakukan perhitungan uji t diperoleh harga t = 2,41. Harga t btabel pada tingkat kepercayaan 95%  dan derajat kebebasan 48 adalah 2,00. Dengan demikian skor rata-rata sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa yang ber-NEM < 6 dan ber-NEM ≥ 6 ternyata berbeda karena memenuhi kriteria -2,00 < 2,41 < + 2,00.
Pembahasan
            Dalam temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel ini dapat dilihat bahwa  pertama, adalah sikap aspek kognitif bidang jurnalistik sesuai dengan 56 indikator pertanyaan dan dianalisis dalam bentuk 56 tabel sikap kognitif bidang jurnalistik.  Berikutnya, kedua, yakni sikap aspek kognitif bidang jurnalitik menurut variabel bebas atau data sekunder. Data sekunder itu adalah Indeks Prestasi (IP), Indeks Prestasi Komulatif (IPK), status SLTA, dan NEM SLTA. Untuk setiap analisis digunakan ukuran statistik uji t guna mengetahui berbeda-tidaknya sikap aspek kognitif bidang jurnalistik untuk setiap variabel yang berasal dari data sekunder tersebut.
            Pada penelitian ini sikap adalah suatu yang memiliki obyek dan sekaligus komponennya. Obyek sikap dalam penelitian ini adalah bidang jurnalistik. Sedangakan komponen sikap yakni: (1) kognitif (pengetahuan), (2) efektif (perasaan), menyangkut perihal suka-tidaknya atau setuju-tidaknya seseorang terhadap obyek sikap, dan (3) konatif (kegiatan), menyangkut perihal berbuat-tidaknya atau bertindak-tidaknya seseorang terhadap obyek sikap (Razak, 1994:7). Sikap yang diteliti oleh penulis dibatasi pada satu aspek saja yaitu aspek kognitif. Penentuan aspek ini atas pertimbangan bahwa aspek yang dimiliki mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya bervariasi. Penelitian sikap aspek kognitif bidang jurnalistik ini juga dibatasi pada mahasiswa S1 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Riau tahun akademis 1997/1998.
            Hipotesis penelitian ini terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau menetapkan bahwa: (1) sikap aspek kognitif bidang jurnalistik adalah negatif, (2) terdapat perbedaan yang berarti sikap aspek kognitif bidang jurnalistik menurut indeks prestasi, (3) terdapat perbedaan yang berarti sikap aspek kognitif bidang jurnalistik menurut indeks prestasi komulatif, (4) terdapat perbedaan yang berarti sikap aspek kognitif bidang jurnalistik menurut asal SLTA, (5) terdapat perbedaan yang berarti sikap aspek kognitif bidang jurnalistik menurut NEM.      
Kesimpulan dan Saran
            Berdasarkan hasil analisis yang terjawab dalam penelitian ini, diperoleh lima  kesimpulan sesuai banyaknya masalah dan hipotesis pada penelitian. Hipotesis yang pertama, berbunyi sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau adalah negatif ditolak. Namun demikian, berada pada ambang batas minimum untuk bersikap positif (51%) yaitu pada skor rata-rata 25,77 atau 51,54%. Hipotesis kedua,  berbunyi terdapat sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau adalah negatif menurut indeks prestasi ditolak.
            Hipotesis ketiga,  berbunyi terdapat perbedaan yang berarti sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau adalah negatif menurut indeks prestasi komulatif ditolak. Sedangkan hipotesis, keempat, berbunyi terdapat sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau adalah negatif menurut asal SLTA ditolak. Dan terakhir, kelima, hipotesis berbunyi terdapat sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau adalah negatif menurut NEM diterima. Jadi, sikap aspek kognitif bidang jurnalistik mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau tergolong positif. Namun, demikian, berada pada ambang batas minimum (51%) yaitu pada skor rata-rata 25,77 atau 51,54%. Diharapkan mahasiswa tersebut memiliki sikap yang lebih positif dengan cara mengikuti setiap perkuliahan yang berkaitan dengan materi persuratkabaran itu. Selain itu, sikap positif inipun dapat diperoleh dengan baik melalui kegiatan membaca berbagai buku yang berkaitan dengan materi sikap kognitif itu. ***
_________________
Daftar Rujukan
Abdull, Yanuar. 1992. Dasar-Dasar Kewartawanan: Teori dan Praktik. Padang: Angkasa            Raya.
Abrar, Ana Nadhaya. 1995. Panduan Buat Pers Indonesia. Yogyakarta: Pustaka    Pelajar.
Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Jakarta: Renika Cipta.
Assegaff, Dja’far. 1991. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Praktek Kewartawanan.
            Jakarta: Ghalia Indonesia.
Atmadi, T. 1985. Sistem Pers Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Junaedhi, Kurniawan. 1993. Menggebrak Dunia Wartawan. Jakarta: Puspa Swara.
Mar’at. 1984. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukuran. Jakarta: Bumi Aksara.
Newcomb, Theodore M. et. al. 1978. Psikologi Sosial. Penerjemah: Joesoef Noejirwan dan            Fatmah . Abdullah. Bandung: Diponegoro.
Sarjono, Sarlito Wirawan. 1982. Pengantar Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Yulnaldi. 1992. Jurnalistik Siap Pakai. Padang: Angkasa Raya.
-----------. 1992. Kiat Praktis Jurnalistik: Untuk Siswa, mahasiswa, dan Calon Wartawan.   Padang: Angkasa Raya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar