Selasa, 04 Juni 2013

LAPORAN RESUME



 Laporan Hasil Resume Artikel Ilmiah pada Jurnal Ilmiah
(Dibuat dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Ilmiah)


Oleh: MISDIANTO
NIM 1209077
Mahasiswa Pps Universitas Negeri Padang
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Identitas Artikel Ilmiah
  Judul Artikel Ilmiah           :    Penelitian dan Publikasi Ilmiah
  Pengarang                           :    H. Nuril Huda
 Panjang Artikel Asli           :    12 Halaman Buku (Timbal Balik)

            Kegiatan penelitian meliputi identifikasi masalah penelitian, kajian kepustakaan, pelaksanaan penelitian di lapangan, dan penyusunan laporan. Kajian tulisan H. Nuril  Huda tersebut mengaitkan penelitian dan publikasi hasilnya dalam bentuk artikel ilmiah.
            Kegiatan penelitian memiliki bentuk penelitian bervariasi (wujudnya beraneka). Namun, juga mengandung kesamaan pokok yaitu saling terkait (langsung maupun tidak langsung dengan akumulasi pengetahuan). Pengetahuan (knowledge) merupakan kegiatan yang melibatkan indera, syarat, dan otak. Diperoleh dari sumber: pengalaman, orang yang berkewenangan, berpikir deduktif dan induktif, dan pendekatan ilmiah bahkan orang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang. Sedangkan, ilmu (science) merupakan sekumpulan pengetahuan yang telah tersusun  secara sistematis mengenai alam semesta. Definsi ilmu versi bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan yaitu produk dari suatu pengamatan dan pemikiran yang sistematis dengan mengikuti kaidah dan tunduk pada asas tertentu.
            Perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan terletak pada sistematika dan organisasi pengetahuan itu. Pengetahuan dapat berupa fakta, data, informasi, atau kaidah, teori, dan rumus. Sedangkan, ilmu (pengetahuan) dapat sebagai kumpulan pengetahuan yang terorganisasi, aktivitas, dan metode. Sebagai kegiatan, ilmu memiliki 3 sifat yakni: rasional, kognitif, dan teleologis. Kaitan antara ilmu dan penelitian terletak pada kedudukan ilmu sebagai metode. Simpulannya, dari sudut sistematika dan kualitas terdapat berbagai jenis pengetahuan.
            Ilmu pengetahuan adalah produk penelitian dan ilmu berasal dan dikembangkan melalui penelitian. Ada dua pendekatan penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif prosedurnya: memilih topik, turun ke lapangan dan merumuskan masalah penelitian, hipotesis kerja, mengumpulkan dan merekam data, analisis data, dan menyusun laporan (pengetahuan baru). Sedangkan, pendekatan kuantitatif prosedurnya: pertama pengamatan dan perumusan masalah penelitian (langkah induktif), kedua kajian kepustakaan, perumusan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, penarikan kesimpulan (langkah deduktif). Jadi, letak perbedaannya pada pendekatan kuantitatif bersifat linier (masalah dahulu kesimpulan terakhir) sedangkan pendekatan kualitatif bersifat putaran (rumusan masalah dahulu diakhiri dengan kesimpulan).
            Melalui penelitian dengan kedua pendekatan, terjadi akumulasi pengetahuan. Khusus pendekatan kuantitatif, dapat mendukung atau bertentangan dengan temuan penelitian sebelumnya. Makanya telah lama diperdebatkan fungsi dari ilmu sebagai pengetahuan produk penelitian. Pendapat Frans Bacon bahwa ilmu itu berharga jika bermanfaat bagi umat manusia untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat.
            Fungsi ilmu yang lainnya sebagai simbol kekuasaan dan citra individu, lembaga, ataupun bangsa. Dengan landasan berpikir, penelitian ilmiah merupakan penghasil utama ilmu pengetahuan, maka pembahasan tentang fungsi penelitian juga terkait dengan fungsi ilmu pengetahuan. Misalnya, di perguruan tinggi tujuan penelitian untuk menjalankan fungsi pengembangan lembaga, menciptakan inovasi dan pengembangan iptek, dan pemecahan masalah akademik ataupun masyarakat.
            Dahulu, ketika ilmu pengetahuan berada diawal perkembangan, pusat pengembangan ilmu berada di lembaga pendidikan. Perkembangan pusat pengkajian dan pengembangan ilmu erat kaitannya dengan pandangan masyarakat terhadap ilmu itu. Walaupun kini pusat-pusat penelitian ada yang berkembang diluar lembaga-lembaga pendidikan, namun tetap perguruan tinggi sebagai pusat utama pengembangan ilmu. Penghargaan yang tinggi terhadap penelitian di lingkungan perguruan tinggi terlihat pada kebijakan dalam pengangkatan dan kenaikan pangkat dosennya.
            Kriteria bobot ilmiah menjadi perdebatan di universitas negara-negara maju. Menurut pengarang artikel tersebut, kriterianya adalah: jumlah artikel (per dosen) yang dirujuk dalam jurnal ilmiah internasional yang direkam oleh Journal Citation Index,  jumlah artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah di Asia, dana penelitian. jumlah dosen bergelar doktor, dan jumlah mahasiswa pascasarjana. Ini kini masih menjadi perdebatan umum, khususnya di negara-negara maju, apabila masih menganut pendekatan publish or perish (terbit atau lenyap).    
            Di Indonesia, terdapat 2 jalur pembinaan kebijakan agar tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Pertama, memotivasi para dosen untuk menghasilkan karya ilmiah yang berbobot melalui sistem penghargaan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional (peraturan berdasarkan Kep.Menpan tahun 1987 dan 1988 serta Kep.Mendikbud tahun 1988 dan 1991).  Sedangkan, bobot karya kelompok penelitian minimal 25 % dari keseluruhan kegiatan (keputusan Menko Wasbangpan No. 38/KEP/K.WASPAN /8/ 1999 tanggal 24 Agustus 1999 tentang jabatan dosen dan angka kreditnya). Kedua, melakukan pembinaan penelitian dan komunikasi serta publikasi hasil-hasil penelitian.
            Dari paparan di atas, secara garis besar dapat ditarik simpulan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan merupakan satu kesatuan dalam kelompok bidang ilmu yang dihasilkan melalui penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pengharapan tertuju pada para dosen agar lebih lagi meningkatkan kualitas karya tulis ilmiahnya. ***
           
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar